Jumat, Januari 17, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hari Suci Saraswati Dimaknai Turunnya Ilmu Pengetahuan

DENPASAR – Hari suci Saraswati yang diperingati umat hindu di Pulau Dewata, yang dirayakan setiap enam bulan sekali (210 hari) atau pada Hari Baik (Saniscara Umanis Wuku Watugunung). Dimaknai sebagai turunnya ilmu pengetahuan dan memohon anugrah ilmu pengetahuan.

Sejak Sabtu (22/10) pagi, di Kota Denpasar khususnya, tampak peringatan Hari Raya penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan (Dewi Sarawasti) telah berlangsung, demikian juga kegiatan pusat pendidikan (sekolah-sekolah), hingga di tempat-tempat suci yang ada turut merayakan hari Suci ini.

Tak terkecuali pelaksanaan peringatan Hari Raya Saraswati juga berlangsung di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Yang dihadiri, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan seluruh Pimpinan  OPD mengikuti persembahyangan bersama.

“Memperingati Hari Suci Saraswati yang jatuh setiap enam bulan sekali, tentunya masyarakat yang beragama Hindu menggelar persembahyangan untuk memohon penganugerahan agar diberikan kesidian atau pengetahuan sehingga mampu menjalankan Swadarma Agama dan Swadarma Negara,” ujar Jaya Negara usai melaksanakan persembahyangan bersama.

Lebih lanjut Jaya Negara menekankan bahwa pelaksanaan persembahyangan Hari Suci Sarawati tetap pada disiplin prokes, dengan harapan ke depannya seluruh aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal serta  pulih seperti sediakala. “Kita memohon keselamatan, dan anugrah kepada Shang Hyang Aji Saraswati sehingga dapat melaksanakan swadarma kita masing-masing,” katanya.

Sementara Kepala Bagian Kesra, Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara menyampaikan pelaksanaan “piodalan” Shang Hyang Aji Saraswati di Kota Denpasar berlangsung di Pura Agung Jagatnatha dan di Pura Agung Lokanatha.

“Pelaksanaan piodalan di Pura Agung Jagatnatha telah berlangsung sejak pagi di puput Ida Pedanda Istri Aseman, Grya Bangun Sanur. Pada sore harinya akan dilaksanakan pembacaan sloka-sloka suci dan pagelaran wayang kulit,” ujar Alit Surya Antara.

Tampak sejak pagi pemedek (warga umat hindu) yang didominasi para pelajar dan mahasiswa silih berganti melakukan persembahyangan.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER