BADUNG – Pemkab Badung, Provinsi Bali, menyerahkan 6 ekor burung hantu (Tyto Alba), kepada petani dibeberapa subak yang mengalami serangan hama tikus yang cukup luas.
“Kami mencoba memanfaatkan musuh alami hama tikus dengan menyerahkan burung hantu kepada petani. Selain itu, upaya ini juga mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dan zat beracun dalam membasmi hama tikus,” kata Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, usai menyerahkan sepasang burung hantu kepada Subak Cangi Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kamis (17/11).
Menurut Wijana, semakin berkembangnya pemukiman penduduk dan hilangnya musuh alami seperti ular dan burung hantu, menyebabkan populasi tikus berkembang dengan cepat. Tahun 2021 lalu hama tikus menyerang sekitar 90,5 hektar tanaman padi, bahkan di Subak Cangi hampir 12 hektar lahan sawah mengalami gagal panen.
Selama ini, kata dia, petani seringkali menggunakan racun tikus dan asap beracun untuk membasmi tikus, cara ini tentu tidak ramah lingkungan dan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Untuk itu, pihaknya mencoba mengajak petani mengendalikan hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu yang memang sudah dilatih khusus untuk berburu tikus sebagai mangsanya.
Disamping subak Cangi, bantuan burung hantu dan rumah burung hantu juga diserahkan kepada subak Karang Dalem Desa Bongkasa Pertiwi, serta Subak Cemagi Let Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan mengawasi agar burung hantu yang dilepaskan tidak ditangkap dan ditembak oleh pemburu,” katanya. (WIR)