Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Agung Wujudkan Transformasi Modern, Produksi Pertanian Jadi Berlipat

DENPASAR – Anak Agung Gede Agung Wedhatama, selaku pendiri Petani Muda Keren (PMK), melakukan transformasi di sektor pertanian dengan memberi sentuhan modernisasi dan digitalisasi, dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian organik, seperti buah naga, kol, cabai dan lainnya.

Atas aksi yang inspiratifnya itu, Agung Wedha meraih penghargaan Eletrifying Heroes Gold Apreciation dalam ajang penghargaan Wirausaha Tangguh PLN 2021. “Optimalisasi teknologi digital berbasis listri yang saya lakukan, telah meningkatkan produktivitas. Upaya ini juga sejalan dengan semangat G20 yang salah satunya mendorong optimalisasi teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya, Selasa (22/2/2022).

Agung Wedha mengajak para petani untuk mengembangkan pertanian dengan sistem organik dan menerapkan bisnis yang berkelanjutan dari hulu sampai hilir. Di hulu, proses bertani kini menerapkan konsep smart farming, digitalisasi dan internet of things (IoT).

Di sisi hilir, PMK membuat koperasi petani muda keren yang bertugas memasarkan produk-produk pertanian yang sudah panen di hulu. Hasil pertanian tersebut pun telah merambah pasar internasional. “Di hilir kita ada unit-unit bisnis koperasi yang memasarkan dari ritel, online, B2B sampai dengan pameran. Sejak 2017, kita sudah mengekspor produk pertanian Bali ke Timur Tengah, China, hingga Eropa,” ujarnya.

Sejatinya pria lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) ini menggeluti usaha pada sektor pertanian sejak 2013. Saat itu, ia memulai usahanya pada pengembangan pembuatan pupuk, penanaman, dan budidaya pada para petani melalui PT Wedhatama Sukses Makmur.

Bagi pria kelahiran Singaraja ini, dunia pertanian adalah pekerjaan mata rantai yang tidak boleh terputus. Di hulu membuat produk yang baik dan berkualitas, sedangkan di hilir juga harus bisa memasarkan produk yang dibuat.

Setelah berkecimpung beberapa lama, pada 2017 ia melihat banyak permasalahan di dunia pertanian salah satunya adalah di pasar panen. Lulusan S2 Master of Information and Technology Universitas Gajah Mada (UGM) ini memutuskan untuk membuat komunitas PMK.

“Karena permasalahan besar di dunia pertanian adalah aktivitas pertanian yang terputus. Melalui PMK ia menawarkan harga yang baik untuk petani sedangkan konsumen mendapatkan kualitas produk yang baik dan harga yang kompetitif,” katanya.

Dengan kerja kerasnya, omzet usahanya telah berkembang hingga puluhan kali lipat.
Sementara itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, berbekal teknologi dan dukungan dari suplai listrik PLN, stigma tidak menjanjikan yang melekat pada sektor pertanian tidak berlaku lagi.

Alhasil, tidak sedikit juga anak-anak muda yang masuk ke sektor pertanian. “Karena dari situlah muncul terobosan-terobosan di sektor pertanian akan muncul. Para petani muda ini sudah menjadi sebuah gerakan sosial agar semua bisa berkembang dan berkontribusi untuk Indonesia,” ujar Agung.

Ditambahkan, Agung Wedha bahwa, agar komunitas yang ia lahirkan dapat terus berkembang, Agung berpedoman kepada pilar 5K, yakni Komitmen, Komunitas, Kolaborasi, Kontribusi, dan Keren.

Transformasi sektor pertanian saat ini telah bergerak ke arah digitalisasi. Menggunakan peralatan modern dengan dukungan teknologi digital yang membuat ketertarikan tersendiri bagi kalangan anak muda untuk menekuni bidang pertanian. Mulai dari alat produksi, operasional, sampai ke jalur distribusi dan penjualan sudah bisa memanfaatkan marketplace digital yang memudahkan menjangkau pembeli di manapun bahkan sampai ke luar negeri.

Kini komunitas PMK yang jumlahnya sudah mencapai ribuan petani pun sudah menjalar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua juga ada. Agung Wedha mengakui, tanpa adanya dukungan dari PLN, visi petani modern tidak akan bisa tercapai. Sebab smart farming, mekanisasi dan digitalisasi, baru dapat diwujudkan dengan menggunakan listrik yang disuplai oleh PLN.

Agung Wedha juga menjelaskan dengan menerapkan smart farming yang didukung sistem kelistrikan yang andal, ia mampu meningkatkan produksi dan ekspornya. Mulanya, pangsa pasar ekspor hanya mencapai 3 ton, namun karena peningkatan produksi mampu mengekspor buah segar mencapai 10 ton sekali pengiriman. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER