DENPASAR – Sebanyak 40 anggota dari seluruh pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Bali, mengikuti pelatihan evakuasi dan penyelamatan penumpang lift, di Gedung Graha Sewaka Dharma (GSD), Senin (17/10).
“Pelatihan ini dilakukan, agar saat terjadi peristiwa orang terjebak lift. Anggota kami, dapat langsung merespon untuk melakukan pertolongan dan penyelamatan,” kata Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas.
Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab BPBD Kota Denpasar dalam mengantisipasi terjadinya bencana non alam seperti salah satunya terjebak orang akibat tak berfungsinya elevator atau lift dengan baik.
“Beberapa kejadian yang belakangan terjadi mengilhami kami untuk bersinergi dengan sejumlah pihak yang kompeten salah satunya dengan Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara yang kebetulan memiliki basic pengetahuan memberi pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),” ujar Ardy Ganggas.
Ke depan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan kompetensi bagi anggota dalam kaitannya melakukan penyelamatan saat terjadi bencana atau kegawatdaruratan.
“Dalam konteks penyelamatan penumpang terjebak lift ini, pihak kami akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait lainnya dalam mempetakan kondisi kelayakan lift yang beroperasi di Kota Denpasar,” tegasnya.
Dia menuturkan, Lift atau elevator sebagai alat bantu angkut manusia yang sangat penting dalam satu bangunan, sehingga faktor keselamatan dalam pengoperasiannya hendaknya menjadi prioritas.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama BPBD Kota Denpasar bersama Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara yang hadir sebagai pembicara bersama Eko Hariyadi dari PT Mitra Elesca Raya. Hadir juga Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas beserta jajarannya.
Sementara itu, Ketut Suteja Kumara yang hadir sebagai pembicara menekankan pentingnya faktor keselamatan dalam pengoperasian lift atau elevator dalam suatu bangunan.
“Para pengelola harus sigap bila terjadi masalah dalam lift, seperti menyiapkan peralatan penunjang dalam melakukan pertolongan pertama dan operator harus standby dalam mengawasi telepon darurat, serta memperhatikan kelengkapan keselamatan dalam lift tersebut. Kegiatan edukasi seperti ini penting untuk meningkatkan kompetensi petugas,” jelas pria yang juga Ketua Komisi I DPRD Denpasar ini.
Usai pemaparan teori dilanjutkan dengan simulasi dan praktek penyelamatan orang terjebak dalam lift. (WIR)