JAKARTA – Anggota DPR Komisi IV Anggia Erma Rini mengatakan mulai beredar minyak goreng kemasan abal-abal di pasar. Dia mengatakan modus ini mulai marak ditemukan setelah harga minyak goreng kemasan dilepas sesuai harga pasar.
Yang dimaksud minyak goreng abal-abal adalah minyak goreng curah yang dikemas ulang seakan-akan menjadi minyak goreng kemasan. Minyak goreng curah yang harusnya dijual murah, bila dikemas ulang jadi minyak goreng kemasan abal-abal harganya akan naik.
Menurut Anggia, modus ini membuat subsidi minyak goreng curah bocor dan merugikan masyarakat. “Kita harus pastikan minyak goreng subsidi ini tidak bocor subsidinya. Ada beberapa laporan ke saya, minyak subsidi di-packing dengan nama beragam, namanya baru-baru, ada Gurih, Lezat, apa segala macam,” ungkap Anggia dalam rapat Komisi IV dengan pengusaha minyak goreng, Rabu (30/3/2022) dikutip dari detikcom. “Ini teman-teman pengusaha atau siapa yang bikin? Sudah tahu belum kabar ini,” tanyanya.
Menjawab Anggia, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga mengatakan minyak goreng abal-abal memang mulai beredar di masyarakat. Namun, dia menjamin pihaknya tidak melakukan modus tersebut. “Jadi kalau soal pengawasannya kami itu sudah nggak ikut. Jadi kami tidak bisa berbuat banyak,” ungkap Sahat.
Sahat sendiri mengingatkan agar masyarakat hati-hati dengan modus seperti ini. Agar tidak tertipu, dia memberikan ciri-ciri untuk membedakan minyak goreng kemasan asli dan yang abal-abal.
Yang pertama menurut Sahat adalah minyak goreng kemasan asli pasti memiliki sertifikat SNI dan juga izin BPOM yang tercantum di kemasannya. Masyarakat bisa langsung mengeceknya. “Pertama dia punya barcode nggak, ada SNI atau tidak. Kalau tidak ada SNI, barcode, dan izin BPOM sudah pasti bocoran, abal-abal,” papar Sahat.
Lebih lanjut secara fisik sangatlah mudah membedakan minyak goreng kemasan asli dengan yang abal-abal. Menurutnya minyak goreng abal-abal akan cepat berkabut dan beruap di kemasan dalamnya. Apalagi, bila diletakkan di suhu yang dingin.
“Secara fisik visual itu bisa dilihat bahwa minyak goreng curah kalau agak dingin itu akan berkabut, beruap. Jadi kelihatan kalau dia curah dijadikan kemasan,” ungkap Sahat. (dtc)