BADUNG – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menambah frekuensi penerbangan rute Adelaide, Australia, dengan beroperasinya penerbangan Indonesia AirAsia rute Adelaide–Denpasar–Adelaide.
“Penerbangan ini diyakini akan semakin memperkuat konektivitas antara Pulau Bali dan Australia,” kata PGS General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi, pada Jumat (27/6/2025).
Dia menyampaikan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, saat ini melayani 9 rute penerbangan langsung dari dan menuju Australia, yaitu Adelaide, Brisbane, Cairns, Canberra, Darwin, Gold Coast, Melbourne, Perth, dan Sydney.
“Kami yakin penambahan frekuensi ini akan berdampak positif terhadap pergerakan penumpang antara Australia dan Bali,” jelasnya.
Pada penerbangan perdananya, pesawat Airbus A320 yang dioperasionalkan Indonesia AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 420 berangkat dari Denpasar menuju Adelaide pada Rabu (25/6) pukul 23.45 WITA dengan membawa 77 penumpang. Pesawat kembali mendarat di Denpasar dengan nomor penerbangan QZ 421 pada Kamis (26/6) pukul 11.00 WITA, mengangkut 154 penumpang. Rute ini dijadwalkan terbang empat kali dalam seminggu.
“Penerbangan perdana rute Adelaide ini juga bertepatan dengan musim liburan sekolah di Indonesia yang berlangsung dari 23 Juni hingga 14 Juli 2025. Kami harap frekuensi tambahan ini juga menarik minat wisatawan Indonesia, khususnya dari Bali, untuk berkunjung ke Adelaide,” ucap Wahyudi.
Sementara itu, (Plt.) Direktur Utama Indonesia AirAsia, Captain Achmad Sadikin Abdurachman, menyampaikan kebanggaannya atas pembukaan rute ini. “Kami dengan bangga menghadirkan penerbangan pertama Indonesia AirAsia dari Bali ke Adelaide. Selain akses langsung ke Bali yang selalu menjadi destinasi favorit, layanan baru ini juga memperluas pilihan koneksi ke lebih dari 130 destinasi dalam jaringan AirAsia di seluruh Asia dan sekitarnya,” ujarnya.
Hingga bulan Mei 2025, Australia tercatat sebagai negara dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (WNA) terbanyak di Bandara I Gusti Ngurah Rai, dengan total 629.359 penumpang. Rute Melbourne menjadi salah satu yang tersibuk, dengan pelayanan mencapai 449.952 penumpang. Dengan total 9 rute langsung internasional, Australia menjadi negara dengan konektivitas terbanyak dari Bandara Ngurah Rai.
“Kami melihat rute-rute dari dan ke Australia masih menunjukkan performa positif dan berkelanjutan. Penambahan frekuensi ini tidak hanya memperluas pilihan bagi pengguna jasa, tetapi juga membuka peluang kerja sama ekonomi dan pariwisata antara kedua wilayah,” lanjut Wahyudi.
Sebagai tambahan informasi, hingga Mei 2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah melayani 9,27 juta penumpang domestik dan internasional. Saat ini, Bali terhubung dengan 39 rute internasional yang dilayani oleh 46 maskapai. “Kami berkomitmen menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai gerbang dunia ke Pulau Bali. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mengeksplorasi rute-rute potensial yang dapat mendukung pertumbuhan konektivitas global Bali,” tutup Wahyudi. (WIR)