BADUNG – Basarnas Bali menerjunkan 135 orang personel dalam melakukan operasi search and rescue (SAR), saat pelaksanaan Lebaran Tahun 1444 H.
“Operasi ini akan berlangsung selama 20 hari (13 April hingga 3 Mei 2023),” kata Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada SE MAP, saat apel siaga pasukan, Kamis (13/4/2013).
Pihaknya meminta, kapal atau Alut air juga disiagakan pada lokasi-lokasi startegis seperti pelabuhan-pelabuhan penyeberangan. Mewaspadai titik-titik simpul kemacetan lalu-lintas, sebagai upaya deteksi dini jika terjadi kedaruratan luar biasa menimpa pemudik.
“Saya meminta personel yang bersiaga tetap bekerjasama dengan otoritas pelabuhan aktif mensosialisasikan dan memonitor keselamatan penumpang kapal,” pintanya.
Selain penempatan personil, Basarnas Bali juga berpatroli dan pemantauan di lokasi-lokasi pariwisata/keramaian, terutama wisata bahari/air. Karena, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 19-21 April 2023. Sedangkan, puncak arus balik gelombang pertama diperkirakan pada 24-25 April 2023, dan gelombang kedua pada 30 April-1 Mei 2023.
“Saya meminta seluruh personil, menjaga profesionalisme dan sinergitas yang baik dengan seluruh Potensi SAR, dalam melaksanakan Siaga SAR Khusus, serta utamakan kesehatan dan keselamatan,” pungkasnya.
Tahun ini diperkirakan terdapat 123,8 juta warga masyarakat yang akan melaksanakan aktifitas perjalanan mudik ke kampung halaman dengan moda transportasi darat, laut, dan udara. Jumlah pemudik ini meningkat sebesar 44,79 % dibanding Lebaran pada tahun sebelumnya.
Disisi lain, BMKG memperkirakan masih akan terdapat curah hujan dan gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang di sepanjang rute mudik.
Kedua faktor di atas akan berdampak akan adanya resiko kondisi membahayakan jiwa. Selama masa angkutan Lebaran, Basarnas Bali akan menempatkan personil dan Alut di lokasi-lokasi strategis yang rawan kecelakaan dan bencana, bersinergi dengan Kementerian/ Lembaga terkait. (WIR)