NUSANTARA — Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menagih janji kepada jajaran pimpinan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) agar segera merealisasikan pembangunan pusat keuangan (financial center) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B, IKN.
Basuki, yang juga mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) periode 2014–2024, menyampaikan pemerintah melalui OIKN telah mengalokasikan lebih dari Rp3 triliun untuk membangun akses jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT) di kawasan tersebut mulai semester kedua tahun ini.
Dengan dibangunnya akses jalan dan fasilitas pendukung seperti MUT yang akan menjadi saluran utilitas terpadu, maka untuk air bersih dan listrik akan mengikuti. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan bagi entitas Himbara untuk menunda pembangunan.
Kawasan 1B, yang diproyeksikan menjadi Pusat Finansial Pelopor, telah dirancang sebagai zona khusus sektor keuangan di IKN. Lokasi tersebut juga sudah mulai hidup dengan berdirinya Mayapada Hospital Nusantara yang telah melayani pasien, serta pembangunan fasilitas lain seperti RS Abdi Waluyo dan kampus Universitas Gunadarma.
“Jalan dan MUT-nya kami bangun tahun ini. Jadi saya ingatkan kembali kapan bapak mau bangun kantor. Kan janjinya kuartal pertama tahun 2026, sudah beroperasi,” ujar Basuki, di Hall kantor OIKN, Rabu (11/6/2025).
Memang, bank-bank Himbara ini telah menjalin komitmen dengan Otorita IKN. Mereka ingin segera membangun setelah Lebaran Idul Fitri, April lalu. Kemudian, mereka memasang target operasional di IKN pada semester I tahun 2026 dan menempati kawasan 1B. Di mana kawasan tersebut sudah berdiri bahkan beroperasi sejumlah bangunan fasilitas kesehatan.
Diketahui, akses jalan dari dan menuju lokasi itu memang sudah ada. Dulunya, merupakan jalan hauling truk pengangkut kayu produksi PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) yang memiliki konsesi hutan tanaman industri (HTI) yang luas di Kalimantan Timur. Total lahannya sekitar 161.127 hektare. Lahan IHM inilah bagian yang merupakan lokasi untuk pembangunan IKN.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan pihaknya sudah memulai langkah awal dengan menghadirkan Livin’ Lounge di Gedung Plaza Seremoni IKN, dan akan segera membangun fasilitas layanan Mandiri Digital Services secara luring.
“Dan dimulainya pembangunan ini, seperti yang dikatakan Pak Basuki, dapat dipahami. Dan kami akan segera update untuk segera ada realisasi pembangunan,” jelasnya.
Sementara itu, BRI juga berkomitmen membangun financial center di atas lahan seluas 1,3 hektare yang telah disiapkan oleh OIKN. Gedung tersebut direncanakan terdiri dari delapan lantai dan akan mulai dikerjakan tahun ini.
Direktur Sarana dan Prasarana Dasar OIKN, Agus Ahyar, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan dari Himbara untuk melengkapi ekosistem pusat keuangan nasional di IKN. Ia menyebut bahwa Bank Indonesia telah lebih dulu hadir dengan menempati Komplek Perkantoran Bank Indonesia (Koperbi), dan bahwa OJK serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga siap memulai pembangunan.
“Kami tunggu pak, sebab Bank Indonesia sudah lama menunggu. Ini LPS-nya akan dibangun, juga OJK-nya siap dibangun. Manakala ini ekosistem bisa kita hadirkan semua komplit untuk financial center. Jadi kami mohon, ya,” tegasnya.
Sejauh ini, terdapat enam bank yang telah menjalin komitmen dengan OIKN untuk membangun fasilitas perbankan di IKN, yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bankaltimtara dan Bank Central Asia (BCA).
Beberapa di antaranya telah membuka kantor layanan awal di wilayah Sepaku sebelum pembangunan inti IKN dimulai, dengan menyewa ruko milik warga sebagai kantor cabang sementara. Bank Syariah Indonesia (BSI) dan BTN termasuk yang terbaru memulai layanan di kawasan ini. (MK/SB)