Rabu, November 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Beam Mobility Uji Coba Skuter Elektrik di Legian-Badung

BADUNG – Setelah penandatanganan kerja sama dengan Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali. Beam Mobility yang merupakan perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik, melakukan uji coba, di Legian, Senin (27/3/2023).

Layanan mobilitas mikro yang ditawarkan Beam Mobility berupa transportasi kecil, seperti sepeda atau skuter elektrik yang dapat digunakan dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat. Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25 km/jam.

“Kami menyediakan layanan armada yang baru, berbeda dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Sehubungan dengan peraturan pemerintah Bali terkait pembatasan penyewaan kendaraan roda dua kepada wisatawan mancanegara, kami percaya Beam dapat menyediakan layanan armada alternatif yang dapat digunakan oleh wisatawan maupun warga lokal,” kata Head of Expansion Beam Mobility Indonesia, Valentinus Ricky Sjofyan.

Bali terus dikenal sebagai destinasi utama pilihan wisatawan mancanegara, pada Januari 2023, terdapat 331.912 kunjungan dari wisatawan mancanegara. Pemantauan secara penuh kepada penggunannya terus akan dilakukan oleh Beam agar Bali, khususnya Legian tetap rapi, aman walaupun dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berdatangan.

“Kami memiliki tim yang terlatih secara khusus untuk berpatroli di seluruh daerah Legian selama 24 jam yang disebut BEAM Rapid Response Ranger, tim yang beranggotakan warga setempat ini akan membantu pengguna untuk mengoperasikan armada,” pungkasnya.

Sejak tahun 2019, Beam Mobility telah mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai bentuk komitmen perusahaan atas pengurangan emisi karbon. Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh dalam mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber daya terbarukan yang bersertifikat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan di Bali terus meningkat. Per 2021 terdapat 4.501.791 kendaraan dengan kuantitas sepeda motor menjadi yang paling tinggi dengan 3.877.595 kendaraan diikuti dengan mobil penumpang di 465.282 kendaraan. Tingginya kuantitas kendaraan di Bali terus meningkat bahkan melebihi jumlah penduduk Bali sekitar 4,27 juta penduduk per 2021.

Hadirnya Beam Mobility dengan sistem mobilitas mikronya menjadi solusi atas tingginya kebutuhan akan moda transportasi sekaligus membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan meningkatkan infrastruktur mobilitas, serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.

Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang.

“Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022) dan Tibubeneng (10 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam 7 bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya,” katanya.

Ditambahkan Lurah Legian, Putu Eka Martini, S.IP, MAP, berharap dengan hadirnya kendaraan listrik Beam di Legian dapat menjadi alternatif transportasi untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan vibrasi yang sangat baik untuk pariwisata di Legian.

“Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada Beam Mobility untuk support peminjaman beberapa armada dalam rangka penyediaan keamanan perayaan di daerah Legian  hari raya Nyepi tahun baru Saka 1945,” kata lurah wanita pertama di Kecamatan Kuta ini.

Terdapat 120 armada yang dihadirkan pada uji coba di daerah Legian yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter. Seluruh armada Beam Mobility dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung.

“Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu, pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka,” katanya.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER