JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan 11 pejabat di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang diduga terlibat dalam membeking aktivitas judi online, Senin (4/11/2024).
Tindakan ini diambil setelah beberapa di antara mereka ditangkap polisi karena diduga memberikan dukungan terhadap ratusan situs judi daring.
Keputusan untuk menonaktifkan para pegawai ini diklaim merupakan langkah awal dari Kemkomdigi untuk memastikan lingkungan yang bersih dan bebas dari praktik ilegal, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan digital seperti judi online yang semakin marak.
Menurut keterangan resmi, tindakan ini bukan hanya bagian dari penegakan hukum, tetapi juga bentuk dari komitmen pemerintah dalam mempertahankan kredibilitas institusi.
“Dalam kurun waktu maksimal 7 hari sejak Polri menerbitkan surat penahanan, Kemkomdigi akan memberlakukan pemberhentian sementara terhadap pegawai yang terlibat,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam keterangannya di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa proses verifikasi identitas pegawai yang ditahan terus dilakukan untuk menjamin ketepatan data. “Verifikasi ini dilakukan agar setiap pegawai yang terbukti melanggar mendapat tindakan tegas,” lanjutnya.
Langkah penonaktifan ini dinilai penting agar Kemkomdigi tetap efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan tanpa mengabaikan asas praduga tak bersalah.
Meutya menegaskan bahwa apabila proses hukum terhadap pegawai yang bersangkutan mencapai status inkracht (putusan tetap), Kemkomdigi akan mengambil langkah pemberhentian secara tidak hormat untuk para pelanggar yang terbukti bersalah.
“Menkomdigi kembali mengingatkan seluruh pegawai untuk berpegang teguh pada pakta integritas yang telah disepakati, terutama dalam memberantas praktik ilegal seperti perjudian online yang kian meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Meutya Hafid memastikan bahwa Kemkomdigi akan memantau perkembangan penyelidikan kasus ini secara ketat. Langkah-langkah lebih lanjut akan diambil jika ditemukan indikasi keterlibatan pegawai lain dalam aktivitas serupa.
“Informasi terkait perkembangan kasus ini akan terus disampaikan kepada pers dan masyarakat sebagai bentuk transparansi serta pertanggungjawaban kami kepada publik,” ujar Meutya Hafid menutup keterangannya.
Skandal Besar Guncang Komidigi
Skandal besar mengguncang Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) setelah terungkapnya dugaan keterlibatan sejumlah pejabat dalam melindungi ribuan situs judi online. Salah satu pelaku yang disebut-sebut sebagai Ketua Tim Keamanan Informasi Kemkomdigi diduga memanfaatkan posisinya untuk mengamankan situs-situs terlarang tersebut.
Akun media sosial Twitter @PartaiSocmed menjadi salah satu pihak yang pertama kali membocorkan identitas pelaku pada Jumat (1/11/2024), dengan menyebutkan dua pegawai Kemkomdigi, yaitu DIS dan FD. Disebutkan bahwa DIS merupakan Ketua Tim Keamanan Informasi pada Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, sementara FD bekerja sebagai pegawai Pengelola Sistem Elektronik (PSE) di Kemkomdigi.
Dugaan Keuntungan Besar
Dari laporan yang beredar, para oknum ini diduga meraup hingga Rp8,5 miliar dari praktik melindungi situs-situs judi online. Disebutkan bahwa mereka memasang tarif “keamanan” sebesar Rp8 juta per situs untuk memastikan situs-situs tersebut tetap dapat diakses publik dan tidak diblokir oleh pemerintah.
“Mereka melakukan penyalahgunaan wewenang. Para pegawai Kemkomdigi ini sebenarnya memiliki tugas untuk memblokir situs judi online, tetapi justru menjadikannya sebagai ladang pendapatan pribadi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.
Viral di Media Sosial
Unggahan akun @PartaiSocmed yang memuat informasi ini telah viral dengan lebih dari satu juta tayangan. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa DIS sempat berencana mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang dengan modal dana yang cukup besar, sementara FD sering memamerkan mobil-mobil mewah hasil dari penghasilan yang didapatkan sebagai beking situs judi.
Kantor Satelit Judi Online di Bekasi
Polisi berhasil melacak dan menggeledah sebuah ruko tiga lantai di kawasan Galaxy, Bekasi Selatan, yang digunakan sebagai kantor satelit operasi judi online tersebut. Di ruko ini, lantai pertama digunakan sebagai area umum, lantai dua untuk ruang kerja, dan lantai tiga berisi delapan komputer yang dioperasikan oleh empat admin dan empat operator.
Menurut salah satu tersangka, dari total 5.000 situs judi online yang diawasi, 1.000 di antaranya dijaga khusus agar tidak terkena pemblokiran.
Penggeledahan Gedung Kemkomdigi
Polda Metro Jaya juga melakukan penggeledahan di Gedung Kemkomdigi untuk menyita bukti-bukti tambahan. Beberapa pegawai yang menjadi tersangka langsung digiring keluar gedung setelah penangkapan, termasuk salah satu tersangka yang mengenakan seragam tahanan dan ditutup wajahnya dengan masker.
Ade Ary menambahkan bahwa para pelaku masih akan terus diselidiki lebih lanjut untuk memastikan apakah ada keterlibatan pegawai lainnya di dalam kementerian. “Kami akan berupaya menuntaskan kasus ini hingga seluruh pelaku mendapat sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya. (SB)