GIANYAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gianyar, menyelenggarakan High Level Meeting (HLM), guna mengintensifkan upaya pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan Nyepi Tahun Caka 1947.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, pada Jumat (21/3/2025) menyampaikan, berbagai risiko yang mendorong kenaikan harga pada Maret 2025 disamping kenaikan permintaan untuk Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, seperti kenaikan harga daging dan telur ayam ras di tengah peningkatan harga global bahan baku pakan ternak.
“Sebagai upaya stabilisasi harga, diperlukan mitigasi melalui optimalisasi strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” katanya.
Beberapa upaya pengendalian harga yang direkomendasikan adalah perluasan dan realisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah pemasok. Akselerasi pembentukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pangan perlu diperkuat sehingga dapat menjadi perpanjangan tangan Pemkab Gianyar untuk melakukan contract farming dengan petani dan penyaluran ke masyarakat melalui operasi pasar dan pasar murah.
Selanjutnya, Kepala BPS Kabupaten Gianyar, Maria Iin Maidiana, menyampaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kab. Gianyar terkini, di mana terdapat peningkatan dibandingkan periode sebelumnya yang disumbang oleh cabai rawit, beras, dan cabai merah.
“Perlu pemantauan secara intensif untuk komoditas-komoditas dimaksud,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, menyampaikan bahwa, stabilitas harga penting untuk menjadi fokus TPID menjelang rangkaian HBKN (Nyepi, Idul Fitri, Galungan dan Kuningan) ke depan, mengingat terdapat potensi peningkatan permintaan yang berdampak pada stabilitas harga.
“Kami meminta agar jajarannya memperkuat koordinasi dan eskalasi permasalahan di lapangan agar dapat dilakukan tindak lanjut secara tepat waktu,” katanya.
Dengan berbagai langkah pengendalian inflasi, TPID Kabupaten Gianyar optimis mampu menjaga stabilitas harga dan mendukung tercapainya target inflasi Bali dalam koridor yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5±1%.
Sebelumnya, Mengacu pada catatan BPS untuk Provinsi Bali, pada Februari 2025 terjadi inflasi tahunan sebesar 1,21% (yoy) atau berada di bawah koridor target inflasi yang ditetapkan pemerintah 2,5±1%.
Strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga perlu terus diperkuat terutama untuk komoditas dengan bobot inflasi tinggi, seperti beras, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, daging babi, bawang merah, dan cabai rawit. (WIR)