DENPASAR – Salah satu kelompok suporter Bali United mengusulkan agar mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) menggantikan Stefano ‘Teco’ Cugurra. Baligun Yokohama, dari kelompok Bali United Fans Tribun Timur, membuat surat terbuka berisi permintaan agar Bali United merekrut STY.
“Alangkah baiknya Pak Pieter Tanuri lebih berani lagi mengambil sikap. Kebetulan Coach STY sekarang lagi tak ada pekerjaan, siapa tahu STY berkenan menangani Bali United. Apalagi STY terlihat sering hadir di Stadion Dipta, sepertinya STY sangat mencintai Pulau Bali yang begitu indah ini,” demikian petikan surat terbuka Baligun Yokohama yang beredar di media sosial (medsos).
“Kehadiran STY dengan nama besarnya, dan dicintai suporter Indonesia, bisa menjadi magnet untuk kembali menarik suporter dan penonton datang ke Stadion Dipta. Saya bangga dengan Coach Teco, tapi saya lebih membanggakan Skuad LASKAR SERDADU TRIDATU,” lanjut Baligun.
Baligun Yokohama membenarkan surat tersebut. Dia menilai menilai manajemen Bali United harus segera mengambil sikap.
“Saya pribadi tidak ada menuntut mundur. Saya cuma membahas keadaan di tribun saat kontra Persik Kediri. Kasihan coach Teco diteriaki yel-yel kurang pantas karena seperti kita tahu hubungan coach Teco dengan suporter sedang tidak baik-baik saja,” ujar Baligun saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
Baligun berharap pemilik Bali United Pieter Tanuri maupun CEO Yabes Tanuri secepatnya mengambil kebijakan untuk menyelamatkan tim agar tak semakin terpuruk. Salah satu opsi adalah melirik STY.
“Siapa tahu berjodoh. Dan di dunia ini tak ada yang tak mungkin kalau kita mau berusaha dan mencoba. Coach Teco juga sudah lama di Bali United dan ada kementokan strategi yang saya lihat,” cecar dia.
Sementara itu, I Ketut Budi, salah satu pentolan kelompok suporter Bali United lainnya, Semeton Bulldog, menilai isu Shin Tae-yong bakal menggantikan Stefano Cugurra menjadi bola panas. Apalagi, teriakan ‘Teco out’ terus menggema di stadion.
Mengenai isu tersebut, Ketut Budi menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Namun, ia memiliki pandangan tersendiri perihal kemungkinan Shin Tae-yong hijrah ke Bali United.
“Saya pribadi sih kembalikan ke kebijakan manajemen. Tapi jika dilihat, tahun 2025 ini memang masa kontraknya Teco sudah habis. Seumpamanya manajemen ingin mengganti Teco dengan Shin Tae-yong sangatlah bagus karena dia sudah punya nama dan prestasi,” ujar Budi kepada detikBali, Selasa.
Budi berharap seandainya Teco memang benar diganti, maka siapapun penggantinya harus di atas kualitas dari pelatih asal Brasil tersebut. Dia pun berpikir STY bisa memenuhi kriteria itu.
“Namun, yang menjadi pertanyaan apakah Shin Tae-yong mau? Karena berbeda 180 derajat dari memegang timnas setelah itu pegang klub,” paparnya.
Namun, dia tidak ingin berekspektasi terlampau tinggi. Budi menyadari pelatih sekelas Shin Tae-yong akan mengalami penurunan karier jika setelah menangani timnas lalu menangani tim Liga 1 seperti Bali United.
“Sekarang kembali ke pelatih. Kalau dia (Shin Tae-yong) memang alasannya cinta Indonesia dan ingin majukan sepakbola Indonesia, kenapa tidak? Dalam sepakbola tidak ada yang tidak mungkin,” tegasnya.
Menurutnya, yang menjadi tantangan besar bagi Bali United adalah kekuatan finansial. Sebab, nilai kontrak STY terbilang fantastis, yakni sekitar Rp 24 miliar dalam satu musim.
Namun, jika dilihat dari sisi lain, mendatangkan Shin Tae-yong bisa menjadi daya tarik bagi suporter termasuk daya tarik wisatawan mancanegara, khususnya negara asal Shin Tae-yong.
“Bali United sekarang ini bukan sebatas klub sepakbola namun sudah jadi daya tarik pariwisata. Banyak warga asing saksikan laga Bali United di stadion. Ada pemain Australia dan Jepang, itu bukan asal comot, tapi jadi daya tarik pariwisata,” tegas pria yang juga bergelut di dunia pariwisata ini.
Sementara itu, manajemen Bali United justru belum tahu ada surat terbuka dari kelompok suporter. “Belum dapat informasi,” ujar Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra, melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi detikBali, Selasa. (dtc/sb)