Jumat, Mei 9, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BNN Bali Ungkap Kasus Apotek Jual Sabu

DENPASAR – Dua kasus ganja jaringan Medan-Denpasar dan kasus apotek menjual sabu di Kabupaten Buleleng, berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali. “Hari ini (31/5), kami merilis dua kasus ganja merupakan jaringan Medan-Denpasar, dengan tersangka berinisial D (33 tahun) dengan barang bukti ganja seberat 738,34 gram dan tersangka K (26 tahun) dengan barang bukti ganja seberat 2.362,44 gram,” kata Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Drs. Gde Sugianyar Dwi Putra, S.H. M.Si. didampingi Kabid Pemberantasan dan Intelijen, Putu Agus Arjaya, Selasa (31/5).

Diungkapkan Sugianyar, pengungkapan dua kasus ganja ini berkat kerja sama dengan Bea Cukai. Dimana, salah satu pelaku bekerja sebagai instruktur surfing dan kedua tersangka pernah dihukum dalam kasus yang sama.

Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusra, Susila Brata mengatakan, upaya inj bentuk sinergi dan kerja sama dengan BNNP Bali dalam pengungkapan kasus narkoba. Bahkan kerja sama dilakukan tidak hanya di lingkup wilayah naungan, tetapi juga dengan BNN pusat dan daerah lain, seperti dalam kasus ini dengan BNNP Sumatera Utara.

“Mari kita waspada, kerja sama tidak hanya antara Bea Cukai dengan BNN, tapi juga dengan masyarakat untuk mencegah, ada potensi barang terlarang itu dibawa oleh penumpang,” jelasnya.

Untuk kasus apotek yang menjual narkoba jenis sabu di Kabupaten Buleleng, modusnya dijual langsung kepada pemakai dan juga disiapkan fasilitas tempat untuk menggunakan barang haram itu di rumah pelaku.

“Untuk kasus ini, melibatkan hampir seluruh anggota keluarga pelaku dan kami amankan empat orang tersangka yakni T (50 tahun) berperan pengendali, A (23 tahun) sebagai penjaga apotek atau pengendali transaksi, K (45 tahun) sebagai pemantau pembeli dan D (51 tahun) sebagai kurir dan pemilik kafe,” ujarnya.

Dijelaskan Sugianyar, barang bukti yang diamankan di dalam apotek itu sebanyak 35,69 gram sabu. Kedepan, pihaknya akan melakukan langkah persuasif dengan mengundang pemakai ke BNNK Buleleng untuk melakukan tes urine.

“Menangani narkoba, BNN tidak bisa sendiri, harus sinergi dengan seluruh stakeholder termasuk masyarakat. Sesuai tagline ‘War on Drugs’ kita melakukan langkah soft power untuk mengendalikan penyalahgunaan narkoba ini di masyarakat,” kata Sugianyar. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER