DENOASAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengajak masyarakat adat ikut melakukan pemangkasan pohon yang rawan tumbang secara gotong royong.
Hal ini disampaikan Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya menyikapi banyaknya kejadian pohon tumbang akibat curah hujan tinggi dan berderetnya tanggal upacara persembahyangan Umat Hindu hingga akhir Februari 2025 ini.
“Ya tentu saja mengajak (masyarakat adat), yang masih bisa melakukan pemangkasan pohon agar dilakukan secara gotong-royong, kelola sampah dengan baik, memastikan saluran-saluran air berfungsi dengan baik,” kata dia di Denpasar, Rabu.
Jika berkaca dari kondisi Selasa (11/2), BPBD Bali mencatat telah terjadi kasus pohon tumbang di 29 titik dan beberapa di antaranya berada di area pura.
Kejadian tersebut terjadi di Tabanan delapan titik, Jembrana satu titik, Gianyar 11 titik, Karangasem satu titik, Badung tiga titik, dan Denpasar lima titik.
Di antara kejadian tersebut, pohon tumbang menghantam area pura, seperti Pura Beji Banjar Carik Padang Tabanan, Pura Mrajapati Pejeng Kangin Banjar Cagaan Gianyar, dan Pura Penataran Belusung Kaja Banjar Belusung Gianyar.
Sementara itu hari ini Umat Hindu di Bali merayakan Hari Suci Pagerwesi, disusul Redite Wage Landep pada 16 Februari, Kajeng Keliwon Uwudan pada 17 Februari, Tumpek Landep 22 Februari, Redite Umanis Ukir pada 23 Februari, Buda Cemeng Ukir 26 Februari, Tilem Kawulu 27 Februari, dan Hari Bhatari Sri 28 Februari.
Gede Teja mengatakan selain BPBD mengambil peran pencegahan dan penanganan dampak curah hujan tinggi disertai angin kencang, antisipasi juga harus dilakukan secara mandiri.
“Kepada masyarakat diharapkan selalu waspada, mengurangi aktivitas luar, tapi bila harus dilakukan maka perhatian terhadap situasi bahaya di lingkungan masing-masing, bisa jadi di tempat tersebut berpotensi ada pohon tumbang, longsor, ataupun banjir,” ujarnya.
Selain di area pura, jika melihat aktivitas persembahyangan Umat Hindu BPBD Bali juga mengingatkan bahaya di bantaran sungai dan di pantai dengan potensi ombak di atas 2,5 meter.
“Dalam kondisi darurat silahkan hubungi BPBD Bali pada nomor 0361251177, selanjutnya mari doakan bersama cuaca ekstrem di sasih kawulu ini dapat terkendali dan tidak membahayakan, Februari diprediksi puncak musim hujan, setelah itu berangsur menurun,” kata dia. (ANT/SB)