BULELENG -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali menghadirkan layanan informasi mitigasi bencana melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops).
“Masyarakat Buleleng bisa segera melaporkan melalui WhatsApp di nomor 08113892247. Layanan ini memungkinkan masyarakat memberikan laporan terkait potensi maupun kejadian bencana untuk segera ditindaklanjuti oleh Tim Reaksi Cepat (TRC),” Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng I Gede Mahendra di Singaraja, Kamis.
Ia mengatakan layanan ini siap tersedia 24 jam penuh menyasar masyarakat di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
“Masyarakat dapat melaporkan gejala bencana seperti kenaikan permukaan air di saluran drainase yang mengindikasikan banjir, atau melaporkan langsung jika terjadi bencana seperti longsor,” ujarnya.
Ia menjelaskan, adapun proses pelaporan melalui layanan WhatsApp ini sangat mudah. Setelah laporan diterima, petugas di Pusdalops akan melakukan verifikasi dan klarifikasi untuk memastikan keakuratan informasi.
“Kami meminta masyarakat melengkapi laporan dengan kronologi kejadian, dampak yang ditimbulkan, serta dokumentasi berupa foto atau video untuk memperkuat laporan,” katanya.
Setelah informasi valid diperoleh, TRC akan bergerak ke lokasi kejadian dalam waktu maksimal satu jam untuk melakukan penanganan darurat, termasuk asesmen dampak, pertolongan korban, hingga pemberian bantuan seperti sembako.
BPBD Buleleng aktif menyosialisasikan nomor layanan ini ke desa-desa dan berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, dan lembaga lainnya.
Saat ini masyarakat di seluruh kecamatan diharapkan sudah mengetahui keberadaan layanan ini. Selain itu, BPBD juga terus menggencarkan program Desa Tangguh Bencana yang kini sudah berjalan di 11 desa, termasuk Desa Alasangker yang baru saja dideklarasikan.
Mahendra juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mitigasi bencana, terutama di musim hujan seperti sekarang.
“Kami harap masyarakat menjaga lingkungan agar tetap aman dari potensi bencana dan segera melaporkan kejadian atau potensi bencana,” katanya. (ant/sb)