Jumat, Januari 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bupati Bangli Terima Kunjungan Delegasi G20 di Penglipuran

BANGLI – Delegasi Ministerial Conference On Women’s Empowerment (MCWE) disambut tarian gabor oleh remaja putri Penglipuran, Jumat (26/8), saat berkunjung ke desa wisata itu. Kunjungan MCWE itu bertujuan  meninjau secara langsung destinasi wisata Bali yang akan dipromosikan di acara G20 Nusa Dua pada Oktober 2022 mendatang,

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengawali sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dengan memperkenalkan desa wisata Penglipuran yang merupakan salah satu desa wisata terbaik yang dimiliki indonesia.

“Dengan predikat tiga besar desa tebersih di dunia versi Green Destinations Foundation tahun 2019 serta berbagai penghargaan indonesian tourism village award yang pernah diraihnya,” ucap Sedana Arta.

Lebih lanjut disampaikan Bupati Sedana Arta dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan oleh masing-masing working group, initiative empower dan berbagai engagement group terkait dengan berbagai isu prioritas.

“Presidensi G20 Indonesia tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk menciptakan peluang membuka dialog dan berdiplomasi bersama-sama membangun kolaborasi dengan berbagai negara dalam mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, keterwakilan perempuan dan perlindungan hak perempuan, khususnya isu tentang kewirausahaan perempuan dalam pemulihan perekonomian pasca pandemi covid-19,” ungkap Bupati Bangli

Melalui kunjungan field trip di desa wisata Penglipuran hari ini, Sedana Arta berharap para delegasi MCWE mendapat pengalaman berharga, bahwa salah satu upaya pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui pengembangan desa wisata.

Di mana para perempuan di desa wisata Penglipuran ikut serta mengambil peran dalam pengembangan desa wisata melalui kewirausahaan jasa wisata. Seperti  usaha kerajinan tangan, usaha warung makan, dan usaha kuliner local,” paparnya.

Lebih detail disampaikan Bupati Sedana Arta, bahwa desa ini juga memiliki kearifan lokal (local wisdom) yang sangat unik. Yaitu “karang memadu” yang dimuat dalam awig-awig desa adat (traditional village law). Di mana di desa wisata Penglipuran tidak dibolehkan untuk berpoligami.

“Bagi penduduk desa yang melakukan poligami akan dikenakan sangsi adat untuk tinggal di sebuah tempat khusus yang disebut “karang memadu”. Hal ini merupakan bentuk perlindungan terhadap perempuan. Dengan melibatkan perempuan dalam pengembangan desa wisata diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga terlebih pasca pandemi Covid-19.

Sesuai dengan tema presidensi G20 tahun ini, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. “Kabupaten Bangli siap mendukung,” tegas orang nomer satu di Pemkab Bangli ini. (IGS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER