Bus Raya Terpadu Trans Metro Dewata (TMD) resmi berhenti beroperasi di Bali. Pengelola kesulitan memenuhi biaya operasional. (Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf)
DENPASAR -Operator bus Trans Metro Dewata (TMD), PT Satria Trans Jaya, optimistis layanan TMD akan kembali beroperasi dalam waktu dekat. Optimisme itu muncul setelah senator asal Bali memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meminta penjelasan terkait penghentian layanan
“Kami melihat dari sisi operator harusnya sudah selesai nih (permasalahannya). Walaupun dari senator atau tokoh Bali, dalam hal ini Pak Arya Wedakarna (AWK), memang senator kan hanya bisa mendorong, tapi itu buat kami nilai plus. Semesta sudah mendukung,” ujar Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya Ida Bagus Budi Eka di Terminal Ubung, Denpasar, Minggu (19/1/2025).
“Sebetulnya kan tidak 100 persen dihentikan karena anggarannya sudah tidak disiapkan oleh Kemenhub. Kemenhub menilai bahwa Pemprov Bali itu ada dana sebetulnya yang sudah terkonfirmasi,” imbuhnya.
Dana tersebut, lanjut Budi, berasal dari pajak kendaraan bermotor yang sesuai konstitusi mencapai sekitar Rp170 miliar. Selain itu, Peraturan Daerah tentang Pungutan Wisatawan Asing (PWA) juga mencantumkan manfaat retribusi untuk transportasi publik.
Senator Ni Luh Djelantik juga turut mendorong pemerintah agar segera menyubsidi layanan TMD demi kepentingan masyarakat Bali.
“Kami dari operator berterima kasih kepada senator Bali, utamanya Ni Luh Djelantik dan Arya Wedakarna, yang memang betul-betul sesuai tupoksi beliau mendorong layanan TMD harus segera melayani masyarakat Bali,” ucap Budi.
Budi berharap Pemprov Bali segera mengalokasikan subsidi untuk operasional TMD. “Intinya itu kata kuncinya melayani masyarakat, karena memang tugasnya pemerintah,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan Kemenhub dan Kemendagri dijadwalkan pekan depan untuk membahas alokasi dana.
“Akan ada pertemuan minggu depan, entah itu 23-24 (Januari). Nanti Dirjen Hubdar ke Bali bersama salah satu petinggi dari Kemendagri untuk memberikan penjelasan terkait sumber dana yang wajib disiapkan oleh pemerintah daerah,” kata Budi.
Sebagai informasi, layanan TMD berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2025 karena Kemenhub tidak lagi mengalokasikan dana dalam APBN 2025. Sebagian rute TMD kini diambil alih oleh bus Trans Sarbagita untuk memudahkan mobilisasi masyarakat. (dtc/sb)