JEMBRANA – Debit air di daerah aliran sungai (DAS) Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, kembali meningkat akibat hujan lebat di daerah utara Jembrana sejak Kamis (27/4/2023) siang.
Warga setempat cemas dan khawatir banjir bandang kembali menerjang seperti 2022 lalu. “Kalau khawatir pasti, karena setiap hujan lebat di daerah hutan (utara Tegalcangkring), debit air meningkat dan berwarna cokelat pekat. Kami warga di sini takut air kembali meluap dan menghancurkan rumah,” tutur salah seorang warga, I Kadek Budra (56), Kamis sore.
Debit air DAS Bilukpoh mengalami peningkatan meski belum sampai menyentuh bagian bawah jembatan. Beberapa warga pun berdatangan dan memantau kondisi sungai.
Budra menyebut kekhawatiran warga muncul karena teringat banjir bandang yang merusak belasan rumah pada Oktober 2022. Ia mengaku trauma setiap kali hujan mengguyur.
“Jika debit air meningkat, kami mengungsi ke rumah mertua agar terhindar dari bahaya banjir. Kami sangat trauma dengan kejadian tahun lalu,” ujar Budra.
Menurut Budra, dampak banjir bandang tahun lalu masih dirasakan oleh warga. Bahkan, bangunan miliknya belum sepenuhnya diperbaiki setelah diterjang ganasnya luapan air DAS Bilukpoh.
“Beberapa warga bahkan hingga saat ini masih mengontrak, hanya sebagian yang masih bertahan. Jika kembali banjir, kami hanya bisa pasrah,” tandasnya. (iws/efr/dtc)
