DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar, Provinsi Bali, merealisasikan Program Padat Karya Berbasis Seni Budaya di Tahun 2022, melalui kegiatan Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi
“Kesenian Tari dan Tabuh Palegongan adalah kesenian Bali adiluhung yang merupakan salah satu hasil pencapaian puncak kreatifitas seni pertunjukan Bali pada awal abad XIX,” kata Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai pembukaan acara, di Dharma Negara Alaya, pada Kamis (24/2/2022).
Sebagai sebuah kesenian yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), maka 4 dimensi pada Undang-undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 wajib dilaksanakan sebagai upaya mempertahankan predikat yang sudah diperoleh.
“Karenanya, pembinaaan, pengembangan, pemanfaatan dan pelestarian kesenian Palegongan selalu mendapatkan perhatian penting dari Pemerintah Kota Denpasar,” ucapnya.
Dia menjelaskan, parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi serangkaian HUT Kota Denpasar ke-234. Dan kegiatan ini dilaksanakan, sebagai upaya mendukung pemajuan kebudayaan serta melestarikan kesenian Palegongan di Kota Denpasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta menambahkan, pelaksanaan Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi menyasar 12 kantong kesenian palegongan yang ada diseluruh Denpasar.
Nantinya, seluruh peserta akan menampilkan Tabuh Pategak Klasik dan atau pengembangan yang telah ada dan atau dibuat baru. Selanjutnya juga akan ditampilkan Tari Palegongan Klasik yang telah dikembangkan.
Sementara untuk pengamatan difokuskan pada ciri khas gerak-gerak Tari Palegongan, kualitas teknik tari, struktur dan termasuk tata rias tata kostum palegongan.
Sedangkan fokus pengamatan tabuh maupun iringan tari difokuskan pada ciri khas barungan gamelan palegongan, teknik-teknik permainan lagu palegongan dan kualitas tekniknya.
“Harapan kami dengan kegiatan ini dapat mendukung program padat karya berbasis seni budaya serta melestarikan seni klasik palegongan di Kota Denpasar sebagai implementasi pemajuan kebudayaan,” ujarnya. (WIR)