DENPASAR– Tewasnya Bripda FNS (22), polisi yang ditugaskan pengaman KTT G20 di Bali di Hotel Permata Dana Ubung, Jalan Pidada V Denpasar masih dialam penyedikan Polresta Denpasar.
Korban tersebut ditusuk 2 remaja berinisial F (16) dan A (15). Dari pengembangan penyidikan diketahui bahwa antara cewek Michat, LKDS (22) dan dua tersangka F dan A ternyata tidak saling kenal.
Hal ini dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, kepada awak media, Jumat (18/11/22).
“Ya diduga antar kedua tersangka dengan saksi perempuan itu tak saling kenal,” tegasnya.
Seperti diketahui, peristiwa ini terjadi saat tersangka F dan A menginap di sebelah kamar korban di TKP. Korban menginap di kamar nomor 37.
Bermula ketika dua tersangka itu mendengar teriakan cewek michat, LKDS dari kamar korban. Saat itu ada cekcok mulut karena masalah pembatalan bokingan.
Korban sebelumnya memesan saksi selaku penyedia PSK. Namun lantaran tidak cocok, korban membatalkan dan minta uang yang sudah ditransfer dikembalikan.
Setelah saksi berteriak, kedua tersangka keluar dari kamar dan mendatangi kamar korban. Di sana keduanya bertengkar dengan korban hingga terjadi keributan.
Tragisnya, kedua tersangka ini mengeroyok dan menusuk leher korban dengan pisau yang sudah dibawa dari kamar.
Akibatnya, korban yang berdinas di Baharkam Polri dan BKO di Hotel Aston itu tewas dengan luka tusukan di leher.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 351 junto Pasal 338 KUHP tentang penganiayaan mengakibatkan luka berat atau meninggal dunia, dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.(GS)