JEMBRANA – Gititan anjing rabies di Jembrana, Rabu (11/5/2022) memakan korban jiwa. Korbannya, I Nyoman Suwena (65) warga Banjar Petapan Kelod, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Diduga, sebelum meninggal, korban sempat digigit anjing yang diduga positif rabies. Dikutip dari detikbali, sebelum meninggal, korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit swasta. Sebelum meninggal, korban mengalami gejala mirip dengan gejala pasien terinfeksi rabies.
Anak korban, Ketut Darma Semadi menjelaskan, sebelum meninggal dunia, ayahnya sempat digigit anjing sekitar 4 bulan yang lalu. Namun saat itu, korban tidak mau dibawa untuk diperiksakan di rumah sakit. “Sudah saya ajak, tetapi bapak (Korban Nyoman Suwena) tidak mau,” kata Darma Semadi saat ditemui detikBali di rumah duka.
Sementara menurut istri korban, Ni Ketut Winten, korban digigit pada bagian telapak tangan. Penuturan istrinya, korban saat itu sedang bermain dengan anjing terduga rabies menggunakan kantong plastik yang dikibas-kibaskan pada kepala anjing, dengan maksud anjing itu bermain sambil menggigit plastik tersebut.
Namun korban saat mengibaskan plastik terlambat untuk menarik tangannya, sehingga tangan korban kena gigit pada bagaian telapak tangan kanan.
“Plastik nike anggon mecando ajak cicing cenik, panak tyang maan ngidih, (Plastik itu dipakai bercanda sama anjing kecil, anak saya dapat minta),” ujar istri korban.
Setelah kena gigit, Winten sempat membersihkan luka pada tangan korban menggunakan getah lidah buaya dan air. Meski saat itu gigitan anjing tersebut tidak sampai mengeluarkan darah. “Saya cuci dengan air lidah buaya,” kata Winten.
Disamping menggigit korban, anjing kecil tersebut sempat juga menggigit tetangga korban. Kemudian selang tiga hari anjing tersebut mati. (dtc)