BADUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung memastikan stok vaksin antirabies (VAR) dan serum antirabies (SAR) masih cukup untuk antisipasi kasus hingga pertengahan tahun ini. Waspada terhadap dampak penyakit anjing gila itu juga dilakukan Dinkes Badung dengan menambah VAR di tahun anggaran perubahan 2023.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Badung I Made Suwadera, penambahan VAR sekitar 3.000 vial bakal dilakukan di tahun anggaran perubahan. Sedangkan stok VAR saat ini sekitar 6.000 vial lebih, tersebar di 13 Puskesmas dan RS Daerah Mangusada.
“Kami alokasikan 8.000 vial VAR, sampai Juni 2023 masih cukup 6.000 vial. Jadi untuk antisipasi peningkatan kasus gigitan dan buffer stock, kami usulkan untuk penambahan pengadaan VAR sekitar 3.000 vial,” kata Suwadera, Selasa (27/6/2023).
Menurut Suwadera, jumlah kasus gigitan secara akumulatif dari Januari sampai Mei 2023 sudah menembus 2.491 kasus. Di antaranya, 498 kasus gigitan pada Januari, 383 kasus di Februari, 493 kasus pada Maret, 508 kasus pada April, dan 609 kasus pada Mei.
Badung hanya mencatat satu korban positif rabies Juni 2023. Suwadera menegaskan warga yang tinggal di Sempidi, Kecamatan Mengwi, itu digigit anjing di luar Badung, namun dirawat di RSD Mangusada. “Secara tanda identitas di luar Provinsi Bali,” jelasnya.
Di satu sisi, menurut Suwadera, angka laporan yang masuk ke Rabies Center Dinkes Badung menunjukkan warga sudah peduli tentang bahaya rabies. Korban gigitan anjing pun dapat penanganan cepat.
Pencegahan penyakit anjing gila ini juga dilakukan di hulu. Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung sudah menginjeksi lebih dari 50 ribu ekor anjing di enam kecamatan. Vaksinasi massal hewan penular rabies (HPR) di Gumi Keris, sebutan Badung, ditargetkan tuntas akhir Juni 2023.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disperpa Badung I Gde Asrama mengatakan pengadaan vaksin rabies untuk HPR tahun ini sebanyak 40 ribu vaksin dari APBD Tahun 2023. Namun, ia mengaku tak ingat pasti berapa besaran anggarannya. Menurutnya, baru 35 ribu dosis vaksin yang dikirim dan kini menunggu kiriman sisanya.
“Apalagi saat vaksinasi di awal tahun kami dapat dukungan dari Pemprov Bali dari dana pemerintah pusat, dan stok vaksin tahun sebelumnya. Itu sekitar 50 ribu lebih totalnya. Jadi, kami pastikan tidak ada kekurangan vaksin,” tegas dia.
“Populasi anjing di Badung sekitar 84 ribu, minimal 70 persen dari 84 (ribu) itu divaksin. Tapi angka ini terlalu pas. Kami ingin maksimal, 90 persen, itu sudah aman,” imbuh pejabat asal Kelurahan Kapal, Badung ini. (hsa/nor/dtc)