Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Festival Seni Kuta Cegah Gempuran Budaya Asing

BADUNG – Gelaran Festival Seni Budaya (FSB) Desa Adat Kuta XII, sebagai salah satu langkah strategis, di tengah gempuran budaya asing. “Ini merupakan langkah strategis dan tepat yang dilakukan Desa Adat bersama Sabha Yowana Kuta, di tengah gempuran budaya asing,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, saat Penutupan FSB Desa Adat Kuta, yang dirangkaikan dengan Grand Final Jegeg Bungan Desa (JBD) Kuta 2024.

Sebagai destinasi tujuan wisata domestik dan internasional, kata dia, telah memberikan kontribusi besar bagi Kabupaten Badung dari sisi fiskal. Sementara Bali dan Badung pada umumnya, adalah wilayah pariwisata berbasis budaya.

Berangkat dari itu, maka pemerintah dipastikan akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap aktivitas-aktivitas pelestarian seni dan budaya. Tidak terkecuali diantaranya yakni FSB Desa Adat Kuta.

“Saya sangat percaya dan yakin, dengan penampilan dan performance luar biasa, Desa Adat Kuta siap menghadapi akulturasi budaya. Semoga FSB ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, perebutan juara, ataupun penobatan JBD. Melainkan juga mampu mencerminkan representasi potensi yowana Desa Adat Kuta terhadap budaya Bali, agar semakin kuat dan terjaga,” harapnya.

Untuk diketahui, gelaran kegiatan tersebut juga dihiasi penyerahan bantuan senilai Rp 30 juta. Bantuan tersebut sebagai wujud komitmen dan dukungan pemerintah terhadap upaya-upaya pelestarian seni dan budaya.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut yakni Camat Kuta D Ngurah Bhayudewa, Lurah Kuta Putu Dedik Ardi Ardiana, dan Bendesa Adat Kuta I Komang Alit Ardana, Kepala Lingkungan se-Kelurahan Kuta, Kelian Adat se-Desa Adat Kuta, Pasikian Yowana Kecamatan Kuta, serta Kelian Sekaa Teruna. Di samping itu hadir pula sejumlah tokoh masyarakat setempat, seperti I Gusti Anom Gumanti dan I Nyoman Graha Wicaksana.

Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana menyampaikan, FSB dan pemilihan JBD adalah bentuk kegiatan memberikan kesempatan berkreasi dan berekspresi kepada yowana. Yang notabene merupakan penerus dalam menjaga kelestarian seni dan budaya di Desa Adat Kuta.

“Siapapun yang menjadi juara nanti, merupakan kemenangan bagi kita semua. Yakni untuk lebih semangat dalam ngajegan seni dan budaya, sebagai tonggak pariwisata kita,” ungkapnya.

Sementara itu, mengutip laporan Ketua Panitia I Wayan Andika Mandala Putra, FSB dan Pemilihan JBD 2024 dilaksanakan dengan mengusung tema ‘Balakosa Catra Budaya’. Yang mana mengandung makna yaitu Generasi Muda sebagai Payung Pewaris Budaya.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, sambung dia, adalah sebagai upaya menggali serta melestarikan seni dan budaya Bali. Di samping itu juga menumbuhkembangkan jiwa sportivitas, memupuk semangat solidaritas antar sekaa teruna, serta sekaligus sebagai ajang promosi tahunan pariwisata budaya Desa Adat Kuta.

Untuk diketahui, Penutupan FSB XII tahun 2024 tersebut juga menjadi momen dinobatkannya Ayu Puspita Sari alias ‘Jegeg Ayu’ dari ST Jeladi Suta Banjar Segara Desa Adat Kuta sebagai JBD Kuta 2024. Selain itu, juga momen pengumuman juara lomba ogoh-ogoh, yang predikat Juara I -nya disabet oleh ST Yuwana Giri, Banjar Tegal.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER