GIANYAR – Mesin jahit rumput masih digunakan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, meski Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Mesin jahit rumput tersebut dikirimkan oleh Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA).
Media Officer Bali United Alexander Putra menerangkan mesin jahit rumput itu akan dikembalikan saat diminta. “Sementara masih jalan,” ungkap Alex pada detikBali, Jum’at (31/3/2003).
FIFA mengirimkan mesin jahit rumput ke Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Sabtu (19/3/2023). Mesin jahit rumput SIS Grass ini digunakan untuk menjahit rumput asli dengan tali sintetis agar rumput lapangan makin kuat ketika digunakan.
Mulanya, mesin jahit rumput akan berpindah ke lima stadion lain setelah rampung digunakan di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Lima stadion yang awalnya akan menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 itu antara lain Stadion Jakabaring, Palembang; Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta; Stadion Si Jalak Harupat, Bandung; Stadion Manahan, Solo; hingga Stadion Bung Tomo, Surabaya.
Perwakilan Manajemen Stadion Kapten I Wayan Dipta Ketut Suantika mengatakan sejumlah renovasi markas Bali United itu sudah selesai. Namun, ada juga beberapa pekerjaaan yang masih belum usai.
“Kursi stadion sudah terpasang 100 persen, sedangkan untuk rumput sedang dilakukan grass stitching masih 30 persen,” ungkap pria yang disapa Rojak ini pada detikBali, Selasa (28/3/2003). (gsp/efr/dtc)