JEMBRANA – Kabupaten Jembrana tidak mengusulkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru pada tahun ini. Walaupun, hasil pemetaan menunjukkan kekurangan sebanyak 538 orang guru. Sebagai gantinya, Kabupaten Jembrana bakal fokus merekrut tenaga kesehatan dan teknis.
Menurut data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, usulan pengadaan tenaga PPPK adalah untuk kesehatan dan teknis dengan jumlah formasi tenaga kesehatan sebanyak 551 orang, serta tenaga teknis 98 orang.
Total, ada 649 formasi tenaga PPPK yang akan diusulkan tahun ini. Jumlah tersebut diklaim sudah sesuai dengan pemetaan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jembrana.
Kepala BKPSDM Jembrana Siluh Ktut Natalis Semaradani menyebut kekurangan tenaga kesehatan dan teknis ASN masih terlalu banyak berdasarkan hasil pemetaan analisis beban kerja dan analisis jabatan.
“Jadi, tahun ini tidak ada PPPK guru. Karena formasi pada 2021 sebanyak 941 sudah tuntas di 2022. Nanti di 2024 akan ada lagi formasi untuk guru,” ujarnya kepada detikBali, Kamis (4/5/2023).
Selain itu, sambung Natalis, BKPSDM juga melakukan beberapa pertimbangan. “Salah satunya, melihat kondisi APBD kami yang belum memungkinkan,” terang dia.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra membenarkan bahwa kekurangan guru ASN di Jembrana mencapai 538 orang.
“Sebenarnya, kami sangat ingin mengusulkan, tapi kembali ke kemampuan daerah. Karena tidak semua tanggungan menjadi beban pemerintah pusat. Ada juga tanggungan oleh APBD di Jembrana,” imbuh dia. (BIR/iws/dtc)