Selasa, Februari 25, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gerak Syariah 2025 Guna Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar “Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025”, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam keterangannya pada Senin (24/2/2025) menegaskan, pentingnya edukasi dan branding keuangan syariah agar semakin dikenal dan dimanfaatkan masyarakat.

“Ini adalah tugas kita bersama, baik OJK maupun seluruh pemangku kepentingan, untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perlu diperkuat branding agar semakin luas jangkauannya,” ujar Friderica ucapnya.

Dia mengatakan, GERAK Syariah 2025 hadir untuk mengoptimalkan momentum bulan Ramadan 1446 Hijriah, sekaligus mendorong inovasi layanan keuangan syariah agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sektor keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Data OJK mencatat, pada Desember 2024:Pembiayaan perbankan syariah tumbuh 9,9% menjadi Rp643,5 triliun, dengan tingkat Non-Performing Financing (NPF) terkendali di 2,12%; Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,1% menjadi Rp753,6 triliun; Kapitalisasi pasar syariah mencapai Rp6.825,3 triliun, meningkat 11,1%; Aset Asset Under Management (AUM) syariah tumbuh 18,2% (yoy) menjadi Rp50,5 triliun; Sukuk korporasi dan negara mencapai Rp1.682,9 triliun, naik 12,9% (yoy); Aset asuransi syariah meningkat 5,8% menjadi Rp46,55 triliun; Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan syariah tumbuh 11,3% menjadi Rp33,8 triliun.

Dengan tren positif ini, Friderica berharap GERAK Syariah 2025 dapat menjangkau lebih banyak peserta dan meningkatkan inklusi keuangan syariah dibandingkan tahun sebelumnya.

Acara pembukaan GERAK Syariah 2025 turut dihadiri oleh Anggota DPD RI Habib Ali Alwi, Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Banten Siti Ma’rifah, serta Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi. Selain itu, sejumlah narasumber seperti Frisca Devi Choirina (Co-Founder NgertiSaham) dan Andry Wicaksono (Analis Senior OJK) turut berbagi wawasan seputar keuangan syariah.

Ditambahkan M. Ismail Riyadi, GERAK Syariah 2025 melibatkan berbagai pihak, termasuk Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Tim Percepatan Keuangan Daerah (TPAKD), serta tokoh agama dan influencer.

Sebanyak 37 Kantor OJK di daerah juga akan menyelenggarakan kegiatan ini secara serentak hingga 31 Maret 2025, dengan dua program utama: KOLAK (Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah), yang mencakup webinar edukasi, podcast Ramadan, talkshow radio, “School of Syariah”, dan konten harian Ramadan. KURMA (Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan), yang menghadirkan berbagai lomba seputar keuangan syariah.

Sebagai perbandingan, GERAK Syariah 2024 berhasil menyelenggarakan 1.007 kegiatan literasi dan inklusi keuangan, dengan total peserta edukasi mencapai 3.057.194 orang dan peserta inklusi sebanyak 1.175.019 orang. Dengan partisipasi yang lebih luas, GERAK Syariah 2025 diharapkan dapat membawa dampak yang lebih besar bagi ekosistem keuangan syariah di Indonesia.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER