DENPASAR – Pengunjung Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Kota Denpasar, Bali, menyambut baik program Digitalisasi Pembayaran dan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) yang diluncurkan Pemerintah Kota Denpasar dan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Salah seorang pengunjung asal Desa Panjer, Made Sekaryanti (50), di Denpasar, Jumat (1/4) mengaku senang memanfaatkan layanan digitalisasi QRIS. Hal ini sangat memberikan kemudahan, terutama dalam bertransaksi.
“Kini lebih aman dan nyaman, tidak perlu bawa uang cash terlalu banyak,” ucapnya.
Selain itu dirinya tidak khawatir tidak mendapat uang kembalian saat bertransaksi, serta risiko pencurian dan uang palsu tidak ada.
“Saat pendemi saat ini, tanpa uang cash lebih higienis. Dan yang pasti aman dari pencurian,” ujarnya sembari memilih belanjaan.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho secara resmi meluncurkan program SIAP QRIS di Kota Denpasar.
Peluncuran yang ditandai dengan scan QRIS ini dilaksanakan dengan menyasar Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Kota Denpasar, Jumat (1/4/2022).
Usai melaksanakan peluncuran, Walikota Jaya Negara bersama rombongan berkesempatan untuk meninjau pedagang serta berbelanja dengan menggunakan QRIS.
Pemerintah Kota Denpasar bersama Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mendukung dan mendorong inovasi percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi Pemda, pengintegrasian ekonomi serta keuangan digital.
“Saat ini kami telah memiliki TP2DD yang merupakan wadah sinergi dan kolaborasi antar instansi dan stakeholder dalam rangka peningkatan pelayanan publik serta optimalisasi transaksi belanja secara non tunai berbasis digital, dan ini juga menjadi momentum untuk menggenjot perluasan dan digitalisasi daerah di Kota Denpasar,” ujarnya.
Selain itu, Pasar Nyanggelan Panjer sebagai percontohan digitalisasi pembayaran dan SIAP QRIS, dengan harapan mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung, sehingga perekonomian terus tumbuh.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho mengatakan, peluncuran ini merupakan upaya berkelanjutan guna mewujudkan pasar smart digital. Sehingga kedepannya pasar tradisional mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada.
“Saya mengapresiasi kepada Pemkot Denpasar yang secara berkelanjutan terus mendukung percepatan digitalisasi di berbagai bidang. Penerapan QRIS memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM,” katanya.
Seperti halnya transaksi tercatat dan langsung masuk rekening. Sehingga mudah dimonitor dan tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu serta sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis.
“Kami mendorong pasar rakyat digital, karena kedepan tidak bisa dihindari, mengingat tuntutan kemajuan teknologi yang sangat cepat, semua pasar siap kita digitalisasi, untuk mewujudkan kemanan dan kenyamanan bersama, dan kemudahan bagi masyarakat,” ujar Trisno Nugroho. (WIR)