DENPASAR – Setelah memanggil produsen Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), kini Komitmen Gubernur Bali Wayan Koster tentang pelaksanaan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah terus berlanjut.
Untuk mempercepat penanganan sampah di Bali dalam dua tahun ini, Gubernur Koster pun mengumpulkan para pelaku usaha di Bali dan mensosialisasikan tentang SE tersebut.
“Pariwisata Bali berlandaskan alam dan wisata budaya, itulah yang menjadikan Bali menarik di mata wiasatawan dunia. Itu juga yang saya perjuangkan di periode kedua kepemimpinan saya dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Jadi semua pelaku pariwisata harus mendukung juga,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, pada Jumat (30/5/2025).
Hal itu ia terlihat pada acara Pengarahan Gubernur Bali untuk Percepatan Pelaksanaan Gerakan Bali Bersih Sampah kepada Para Pelaku Usaha di Bali seperti usaha perhotelan, restaurant, pasar modern hingga pengelola wisata.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster pun mengajak semua pelaku usaha untuk menjalankan komitmen bersama dalam menjaga alam beserta budaya Bali.
Salah satu gebrakannya di awal periode kedua ini yakni SE Gubernur Bali No 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah yang sudah mengatur ketentuan tentang pengelolaan sampah berbasis sumber, pemanfaatan sampah organik, hingga pengurangan sampah plastik sekali pakai. Jadi untuk mempercepat Bali bersih dari sampah yang ditargetkan selesai dua tahun ini, maka pelaku usaha sudah harus menerapkan SE tersebut sesegera mungkin.
“Pelaku usaha mulai sekarang sudah harus menerapkan SE tersebut, sudah harus mengolah sampah dari sumbernya langsung, memanfaatkan sampah organik serta tidak menggunakan minuman kemasan plastik di bawah satu liter. Sudah harus dijalankan mulai dari hari ini,” tegasnya.
Dia pun menegaskan, sudah menjadi tanggung jawabnya menjaga Bali, karena Bali mengandalkan sektor pariwisata untuk menunjang perekonomian.
“Tugas kita bersama menjaga alam Bali. Kalau alamnya saja kotor, ditambah pelaku usaha yang tidak mengindahkan kaidah kebudayaan Bali, wisatawan tentu menjadi enggan datang ke Bali,” imbuhnya seraya mengatakan memang tugas bersama baik pemerintah, pelaku usaha hingga masyarakat mempunyai tanggung jawab bersama secara gotong royong menjalankan program tersebut.
Bahkan, untuk mempercepat program tersebut, orang nomor satu di Bali ini telah membentuk tim yang dikomandoi langsung oleh Gubernur Bali untuk mengawasi seluruh sektor di Bali serta memastikan semua sektor sudah menjalankan kewajiban pengelolaan sampah tersebut.
Ia tekankan tidak ada pilihan lain, Gerakan Bali Bersih Sampah harus dimulai dari sekarang untuk kebaikan Bali.
“Gerakan ini bahkan sudah mendapatkan pujian langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena Bali kembali lagi menjadi pionir dalam bidang lingkungan. Jadi tidak ada pilihan mulai sekarang saya minta anda semua mari bekerja bersama saya secara lascarya, skala, niskala ngayah dengan fokus, tulus dan lurus demi Gumi Bali. Mulai gerakan Bali bebas sampah di lingkungan anda menggunakan dana perusahaan, sehingga kita tidak perlu waktu lama untuk mewujudkan Bali yang bersih,” tandasnya.
Selain penjelasan tentang gerakan Bali Bersih Sampah, Gubernur Koster pun menyampaikan bahwa demi mencapai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, ia pun akan mengejar penggunaan Bali energi bersih yang juga harus diikuti oleh seluruh pelaku usaha di Bali ke depannya.
Selain itu ia pun tak henti-hentinya mengingatkan pelaku pariwisata untuk fokus menjalankan pariwisata berbasis budaya Bali dengan penggunaan aksara Bali, pakaian adat Bali bagi para pekerja, pelayanan kepada para wisatawan dengan keramahan khas Bali hingga menyajikan kesenian tradisional Bali yang berkualitas bukan ala kadarnya. (WIR)