JEMBRANA – Harga cabai rawit di pasar-pasar tradisional di Jembrana naik jelang perayaan Nyepi dan bulan puasa. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga cabai rawit tembus hingga Rp 75 ribu per kilogram (kg).
Menurut salah seorang pedagang di pasar Pasar Umum Negara, Wayan Muliada (51), kenaikan harga cabai rawit disebabkan oleh keterbatasan pasokan dari petani. Musim hujan masih mengganggu produksi, sehingga stok cabai menjadi sedikit.
“Kenaikan harga cabai rawit ini sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Kami sebagai pedagang hanya bisa menyesuaikan harga sesuai dengan pasokan yang ada,” ujar Muliada kepada detikBali, Jumat (10/3/2023).
Ia juga menjelaskan harga cabai rawit sebelumnya memang meningkat, namun kenaikannya bertahap setiap hari hingga saat ini mencapai Rp 75 ribu per kg.
“Memang, kenaikannya tidak signifikan, biasanya naik Rp 5.000. Selain cabai, tomat juga mengalami kenaikan dari harga Rp 5.000 menjadi Rp 12 ribu per kg,” jelas Muliada.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata menuturkan secara umum harga kebutuhan pokok di Jembrana masih stabil. “Hanya ada kenaikan harga pada komoditi cabai kecil saja,” terang dia.
Adinata menjelaskan harga cabai rawit beberapa hari sebelumnya Rp 70 ribu, namun kemarin sudah naik menjadi Rp 75 ribu per kg.
Diskop menilai salah satu faktor penyebabnya karena cuaca, sehingga pasokan sedikit karena gagal panen. “Permintaan tinggi, sedangkan kondisi gagal panen, kemungkinan itu penyebabnya,” imbuhnya.
Sementara harga beras tergantung jenis dan merek. Harga beras per kg berkisar antara Rp 12 ribu-Rp 13 ribu per kg. Cabai besar Rp 30 ribu, bawang putih Rp 30 ribu, bawang merah Rp 30 ribu, dan minyak goreng dengan harga di pasaran sebesar Rp 18 ribu per liter.
Disinggung mengenai antisipasi harga kian melonjak jelang Hari Raya Nyepi dan Ramadhan, Diskop berencana melaksanakan pasar murah seminggu sebelum hari raya Nyepi. “Untuk menstabilkan harga, perlu dilakukan intervensi dari pemerintah dengan pasar murah,” kata Adinata.
Namun, untuk jadwal pasti serta lokasi pasar murah masih akan dibicarakan terlebih dahulu. “Pasar murah sudah pasti dilakukan jelang hari raya. Biasanya kami akan laksanakan di areal parkir Pasar Ijogading, dan masih kami koordinasikan lagi,” tandasnya.
Mengutip sigapura.baliprov.go.id, rerata harga cabai rawit di Jembrana dipatok Rp 74.400, tertinggi dibanding sejumlah kabupaten/kota lain di Bali. Seperti, Buleleng Rp 69.800 per kg dan Denpasar Rp 71.250 per kg. (BIR/iws/dtc)