JAKARTA – Di tengah kelangkaan minyak goreng di pasaran, pemerintah akhirnya memutuskan hanya mengatur harga minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per liter dengan bantuan subsidi seusai diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (15/3).
Sementara, harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium dilepas sesuai harga pasar yang sedang tinggi.
Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) pun memastikan pasokan minyak goreng kemasan akan kembali membanjiri pasar konsumen. Alasannya, harga ecer tertinggi (HET) minyak goreng kemasan yang tak lagi berlaku.
“Segera industri (minyak goreng) akan membanjiri pasar dengan minyak goreng premium dan sederhana karena itu sudah dilepas sesuai mekanisme pasar,” kata Sahat, Rabu (16/3).
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menegaskan harga eceran tertinggi atau HET untuk minyak goreng kemasan dan curah sudah dicabut pemerintah.
Konsekuensinya, harga minyak goreng kemasan domestik bakal dikembalikan kepada harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.
Arief menuturkan langkah itu diambil setelah pemerintah menerima keluhan produsen dan distributor minyak goreng yang merasa rugi besar akibat kebijakan HET tersebut.
Menurut Arief, produsen minyak goreng itu mengalami kerugian yang cukup lebar lantaran diwajibkan untuk menjual dengan ketetapan HET. Sementara bahan baku sesuai domestic prices obligation atau DPO tidak berjalan efektif.
“Supermarket kemungkinan besar hari ini akan mendapatkan harga baru dari semua produsen, distributor harga baru itu kemungkinan dekat-dekat Rp23.000 sampai Rp24.000 per liter yang kemasan ini tidak lagi Rp14.000,” kata Arief, Rabu (16/3/2022) dalam rilisnya.
Dengan demikian, Arief mengatakan pasokan minyak goreng dari produsen dan distributor dipastikan bakal kembali normal seiring dengan dicabutnya kebijakan HET tersebut.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah bakal menetapkan harga minyak goreng curah berada di angka tertinggi sebesar Rp14.000. “Kebijakannya akhirnya HET dilepas, ada barang Insyaallah dalam seminggu ke depan tapi harganya tinggi,” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan menyalurkan subsidi untuk minyak goreng curah sehingga harganya menjadi Rp14.000 liter.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keputusan tersebut memperhatikan situasi global yang terjadi saat ini dimana terjadi kenaikan harga komoditas, termasuk minyak nabati.
“Pemerintah akan mensubsidi harga minyak sawit curah 14.000 per liter. Subsidi akan diberikan berbasis kepada BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit),” kata Airlangga dalam konferensi pers daring dari Kantor Presiden, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, dia menambahkan terkait harga minyak goreng kemasan lain akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian. Untuk itu, dia berharap dengan nilai keekonomian ini maka pasokan minyak goreng akan tersedia baik di pasar modern maupun tradisional. (bis)