BADUNG – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Badung dan Petani, melaksanakan acara temu usaha dengan Sekkab Wayan Adi Arnawa, di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Jumat (12/5/2023).
“Dalam pertemuan ini, membahas masalah rutinitas produksinya, kualitas produksinya dan ini harus bisa dijaga. Demikian, juga harus difasilitasi Dinas Pertanian kepada para petani. Sehingga benar-benar menjaga aspek kontinuitas,” kata Sekkab Adi Arnawa.
Lebih lanjut dikatakan, aspek kualitas dan kuantitas ini penting sekali, dengan cara dilakukan pendampingan dari penyuluh pertanian, sehingga apa yang menjadi harapan pembeli atau buyer mendapatkan produk dan kualitas yang berkelanjutan bisa kita wujudkan.
Meski adanya permasalahan pada pemasaran hasil hasil petani, ke depan Adi Arnawa meminta Kadis Pertanian, membuat kegiatan seperti ini secara berkala, guna memfasilitasi penjual (petani) dan pembeli.
Lebih lanjut, Sekkab Adi Arnawa mengatakan bahwa terkait dengan Rice Milling, Bupati Badung sudah mendorong melalui Perumda Pasar dan Pangan bertugas membeli produksi petani, sehingga dipastikan hasil produksi petani dibeli oleh Perumda Pasar dengan grid yang jelas A, B dan C.
“Dari sanalah nanti buyer tidak perlu datang ke petani, Perumda Pasar ini diupayakan seperti marketplace cukup datang sampai disini, disatu sisi petani mendapat kepastian pembayarannya karena hasilnya dibeli oleh perumda pasar dan dipihaki buyer ada kepastian dari sisi kontinuitas, kualitas dan kuantitasnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana mengatakan, dengan kondisi Geografis Kabupaten Badung yang nyegara gunung sangat mendukung untuk pengembangan potensi pertanian dalam arti luas. Dan tentunya memiliki peluang pasar yang sangat besar yang perlu digarap dengan serius sehingga hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Badung.
Ketua HIPMI Badung mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Temu Usaha ini, HIPMI Badung mengatakan siap untuk membeli dan memasarkan hasil pertanian dan olahan hasil pangan yang dihasilkan petani atau pelaku usaha pengolahan pangan Badung secara kontinu dengan tetap menjaga kuantitas dan kualitas produknya.(WIR)