JEMBRANA – Hujan lebat disertai kabut tebal yang mempengaruhi jarak pandang antar kapal di Selat Bali mengakibatkan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang ditutup sementara, Jumat (18/11/2022). Penutupan penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk dilakukan mulai pukul 16.10 Wita.
Dari informasi yang didapatkan, cuaca buruk yang terjadi mulai Pukul 13.45 Wita di perairan Selat Bali akibat hujan lebat serta kabut tebal sangat mempengaruhi aktivitas penyeberangan. Pelabuhan Gilimanuk akan dibuka kembali saat cuaca memungkinkan untuk melakukan pelayaran.
“Tadi Pukul 16.10 wita dilakukan penutupan, namun berselang 15 menit sudah mulai dilakukan aktifitas bongkar muat. Namun pukul 16.30 Wita kembali dilakukan penutupan hingga saat ini,” papar Koordinator Satuan Pelaksana (Satpel) Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan saat dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).
Sastrawan juga menjelaskan, cuaca buruk yang terjadi di wilayah Pelabuhan Ketapang juga sangat beresiko jika dilakukan pelayaran. “Kami masih menunggu situasi cuaca kembali normal dan kabut tebal sudah mulai hilang, jika dipaksakan takutnya terjadi tabrakan antar kapal,” ujarnya.
Situasi saat ini di Pelabuhan Gilimanuk, lanjut Sastrawan, terjadi antrean di wilayah Pelabuhan Gilimanuk. Penumpukan kendaraan terjadi masih di dalam area pelabuhan yang didominasi kendaraan pribadi dan truk.
“Antrian masih di dalam pelabuhan. Mudah-mudahan cuaca cepat membaik, sehingga antrean tidak sampai meluber ke jalan nasional Denpasar-Gilimanuk,” tandasnya.
Akibat cuaca buruk hujan lebat disertai kabut tebal yang terjadi di Selat Bali, Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk ditutup pukul 16.10 Wita. Namun Cuaca yang mulai membaik, aktifitas pelayaran sudah mulai dibuka kembali pada Pukul 18.30 Wita.
“Aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Gilimanuk sudah mulai kembali normal sekitar pukul 18.30 Wita,” ungkap Koordinator Satuan Pelaksana (Satpel) Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan saat dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).
Sastrawan juga menjelaskan, kabut tebal yang mempengaruhi aktivitas pelayaran sudah mulai menghilang, sehingga pelayaran sudah mulai dilakukan. “Kabut sudah mulai hilang, hujan juga sudah mulai reda, sehingga aktifitas sudah mulai kembali normal,” ujarnya.
Namun Sastrawan juga menjelaskan, jika cuaca kembali tidak mendukung untuk melaksanakan pelayaran, tidak menutup kemungkinan aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk kembali ditutup. (nor/dpra/dtc)