DENPASAR – Menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Pulau Dewata. Masyarakat yang hendak memasang penjor (hiasan bambu), tetap memperhatikan aspek keselamatan, agar keandalan pasokan listrik aman.
ManagerĀ PT PLN (Persero) UP2D Bali, Petrus Irwan Ichwansaputra,, di kantor Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali, Rabu (16/4/2025) menekankan, pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pemasangan penjor yang aman, dan tidak berdekatan dengan jaringan distribusi listrik.
“Imbauan ini, sebagai bagian dari komitmen PLN dalam mengedukasi masyarakat dan memastikan perayaan Galungan dan Kuningan berjalan dengan aman, tertib, dan nyaman,” jelas Petrus didampingi Manajer Komunikasi dan TJSL PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Eka Susana, Manager PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan I Putu Kariana.
Menurut dia, Penjor adalah simbol budaya dan spiritual yang sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Namun, perlu mengingatkan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi perhatian bersama.
“Awareness masyarakat sangat penting, agar perayaan Galungan dan Kuningan dapat berlangsung khidmat dan aman serta meminimalisir risiko gangguan listrik atau bahaya lainnya,ā ujarnya.
Dia menyampaikan, kondisi pemasangan penjor yang aman, yakni penjor dipasang dengan jarak minimal 2,5 meter secara horizontal dan 2,5 meter secara vertikal dari jaringan listrik.
“Hindari ujung penjor atau hiasan yang menjuntai ke arah kabel listrik, menggunakan bambu yang kokoh dan tidak mudah patah, tidak mengandung bahan logam atau kawat yang dapat menghantarkan listrik, serta ditopang dengan penyangga yang kuat agar tidak roboh,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak memasang penjor terlalu dekat dengan tiang listrik atau gardu distribusi.
PLN berharap melalui kerja sama dengan media, pesan keselamatan ini dapat tersampaikan secara luas ke masyarakat Bali, sehingga tidak hanya menjaga tradisi dan budaya, tetapi juga menjamin keselamatan dan kenyamanan selama perayaan berlangsung.(WIR)