DENPASAR – Menyambut Hari Suci Nyepi Caka 1944 Tahun 2022, sebanyak 19 peserta lomba ogoh-ogoh (boneka raksasa) berukuran mini dari seluruh Bali, berpartisipasi menunjukkan kreativitasnya, meski di tengah pandemi Covid-19.
“Kegiatan lomba ogoh-ogoh mini ini diikuti 19 peserta dari seluruh Bali,” kata Ketua Seka Truna (Ketua Muda-Mudi) Yowana Dharma Santi, Made Krisna Dwipayana, di Denpasar, Sabtu (26/2).
Ia mengatakan, ogoh-ogoh menjadi prosesi unik di Kota Denpasar dengan kreativitas sekaa teruna yang ada. Sehingga pada situasi pandemi saat ini menggelar lomba ogoh-ogoh mini sebagai wadah kreativitas para kreator ogoh-ogoh. Hal ini diharapkan mampu membangkitkan semangat berkompetisi menghadirkan berbagai inovasi di bidang karya seni ogoh-ogoh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi media pengembangan kreativitas dan wawasan pemuda, sekaligus menjadi stimulan bagi penyelenggara kegiatan serupa di kemudian hari,” ujarnya.
Lomba yang dibuka langsung Walikota Denpasar, I GN Jaya Negara didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara itu, mendapat apresiasi dari semua pihak.
“Saya mengapresiasi lomba ogoh-ogoh mini yang diselenggarakan ST. Yowana Dharma Santi, Banjar Cemara Agung, Desa Tegal Harum serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Caka 1944,” Walikota Denpasar, IGN Jaya NNegar.
Hal ini tentu menjadi kegiatan positif di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Namun demikian, inovasi dan kreativitas anak muda harus tetap tumbuh.
“Kita harus terus berinovasi, terus berkreativitas, inovasi dan kreativitas anak muda ini harus tetap tumbuh meski di masa pandemi, namun yang produktif dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, melalui lomba ini diharapkan kreativitas sekaa teruna dalam bidang karya ogoh-ogoh dapat tertampung dan dapat dinikmati oleh pecinta ogoh- ogoh.
Terlebih hasil karya dari insan muda Denpasar dan juga seluruh Bali ini sangat menginspirasi dan telah menggunakan unsur-unsur teknologi kekinian.
Dimana, karya ogoh-ogoh saat ini sudah berkembang pesat. Sehingga tak hanya menampilkan wujud ogoh-ogoh mini, namun juga menampilkan sketsa hingga alur cerita dalam konsep ogoh-ogoh. Sehingga tantangan saat ini dalam keterbatasan yang ada dapat tetap produktif, berinovasi dan berkreativitas.
“Harapan saya saat ini dalam masa pandemi dapat memberikan solusi, dan wadah kreativitas anak muda dalam berekspresi dan berharap pandemi ini segera berakhir,” ujarnya. (WIR)