Minggu, Februari 9, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jelang Idul Fitri, SAR Bali Antisipasi Darurat Kecelakaan Transportasi

JIMBARAN –  Tim Gabungan Search And Rescue (SAR) Bali, melakukan antisipasi darurat kecelakaan transportasi dan pusat keramaian, jelang libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E., M.A.P., di Senin (25/4) mengatakan, dalam upaya ini menerjunkan 135 personel dalam rangka siaga SAR Khusus Lebaran, guna mengantisipasi kondisi darurat kecelakaan transportasi.

“Ratusan personel yang disiagakan ini, ditempatkan di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan mobiling ke objek-objek wisata,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran 1443 H kali ini, akan sangat berbeda dengan tahun sebelumnya di mana Pemerintah telah memperbolehkan kembali mudik Lebaran tahun 2022.

“Membludaknya pemudik, diprediksi akan terjadi mengingat telah dua kali tidak diperbolehkannya mobilisasi pulang kampung, menjelang Idul Fitri karena pandemi covid 19,” ucapnya.

Disamping itu, lanjut Darmada, Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri pada 2-3 Mei 2022, serta cuti bersama Idul Fitri pada 29 April, 4, 5, 6 Mei 2022.

Dalam menjalankan tugasnya, Basarnas tetap bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Pemerintah Daerah, Pengelola Jalan Tol, RS Rujukan dan Kementerian/Lembaga terkait demi terwujudnya pelayanan SAR yang optimal kepada para pemudik, dengan prinsip Quick Response SAR.

Untuk mengoptimalkan pemantauan di pelabuhan, Basarnas Bali mendirikan posko SAR, sementara itu di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, tim rescue bergabung dalam posko bersama dengan stakeholder. Siaga SAR Khusus ini akan berlangsung selama 21 hari, terhitung sejak tanggal 22 April dan akan berakhir 12 Mei 2022.

Ia meminta, kepada seluruh petugas SSK Lebaran melalui zoom meeting, Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi menekankan 6 poin penting yakni tetap menjaga protokol kesehatan dengan konsisten menerapkan 3 M yakni.

  1. Menguasai permasalahan, koordinasi dan rencanakan tanpa perlu ragu
  2. Bekerja profesional dan laksanakan sesuai prosedur serta menjaga kedisiplinan
  3. Ikut bergabung apabila ada permintaan dari Posko Gabungan Pemda atau Unsur SAR lainnya.

“Hal lainnya yang juga menjadi harapan dari Kabasarnas adalah kehadiran Basarnas harus betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Kesiapan Basarnas dalam pengerahan SRU udara dilakukan dengan penempatan 4 helikopter di 4 titik, yakni Merak, Kalikangkung tol Semarang, Surabaya dan helikopter lainnya standby di Atangsanjaya (Bogor).

Persebaran personel beserta kesiapan alut darat, laut dan udara diharapkan dapat mempersingkat respon time jika sewaktu-waktu diperlukan saat terjadi kondisi darurat. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER