Jumat, Februari 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jelang KTT G20, Pelajar SD di Benoa Simulasi Kesiapsiagaan Bahaya Tsunami

BADUNG – Menjelang perhelatan akbar KTT G20, November 2022, siswa-siswi SD Negeri 2 Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, melakukan simulasi kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami.

Kegiatan Simulasi disaksikan oleh tim UNDP (United Nation Development Programme) dan Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin yang mewakili Gubernur Bali.

“Ini mengacu Katalog Desa/Kelurahan Rawan Tsunami yang disusun oleh BNPB, dari 716 Desa/Kelurahan yang ada di Bali terdapat 153 Desa/Kelurahan yang rawan tsunami dengan kelas bahaya sedang dan tinggi,” kata Kalaksa BPBD Made Rentin, Senin (17/10).

Hal ini, lanjut Rentin, guna menginformasikan bahwa Kelurahan Tanjung Benoa adalah salah satu wilayah di Pulau Bali yang memiliki kelas bahaya tinggi terhadap potensi bahaya tsunami.

Menyikapi hal itu, berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat menghadapi ancaman tsunami di kelurahan Tanjung Benoa. Atas semua usaha yang sudah dilakukan, pada  16 Mei 2022, Kelurahan Tanjung Benoa berhasil mendapatkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO-IOC

“Penghargaan ini tentu sangat membanggakan, terlebih lagi capaian ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community tersebut diperoleh dengan dukungan sumberdaya yang besar. Untuk mempertahankan capaian ini, upaya pengurangan risiko bencana membutuhkan  tanggung jawab bersama dan komitmen semua pihak, baik dari unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, media massa dan masyarakat.

“Saat ini pentahelix telah berkembang menjadi multihelix karena ada lembaga internasional yang juga turut berperan dalam pengurangan risiko bencana. Kolaborasi menjadi kunci untuk mewujudkan ketangguhan,” cetusnya.

Untuk tetap menjaga dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Gubernur berharap Kelurahan Tanjung Benoa dapat terus membangun sinergi dengan berbagai unsur khususnya yang berada di wilayahnya, termasuk Desa Adat. Sehingga kedepannya, Tanjung Benoa dapat menjadi contoh bagi Desa/Kelurahan rawan tsunami di seluruh Indonesia serta mereplikasi nilai dan pengetahuan kebencanaan untuk selanjutnya disinergikan dengan kearifan lokal di daerah masing-masing.

Terkait menyinggung Bulan Pengurangan Risiko Bencana (Bulan PRB) yang diperingati setiap bulan Oktober. Menurutnya, Bulan PRB menjadi pengingat bersama atas risiko dampak bencana yang berpotensi terjadi. Selain itu, momentum ini juga menjadi pengingat bahwa upaya kesiapsiagaan bencana harus dilakukan secara masif, berkelanjutan dan inklusif agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Terlebih lagi pada November 2022, Bali akan menjadi tempat pelaksanaan KTT G20. “Sudah sepatutnya Kelurahan Tanjung Benoa dapat menjadi contoh best practices (praktik baik, red) pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana yang juga dapat menjamin keamanan wisatawan di Bali khususnya dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER