DENPASAR – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan senilai Rp 1.024.141.500, berupa alat bantu kesehatan hingga bantuan modal usaha, dalam rangka Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI).
Bantuan yang diserahkan oleh Kepala Sentra Terpadu Kemensos RI Rahmat Koesnadi, mewakili Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (hadir melalui video streaming) itu, diterima langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, di Dharma Negara Alaya Lumintang Denpasar, Selasa (20/12).
“Di Denpasar diserahkan bantuan sebesar 1 milyar lebih, bantuan tersebut terdiri dari bantuan kursi roda adaktif dan kursi roda elektrik jumlahnya 15, tongkat penuntun adaktif semoga bisa dipelajari dan semoga bisa membantu mendengarkan dan mengingatkan jika ada api, air, dan lubang. Ada alat permainan edukatif buat penyandang disabilitas dan motor roda tiga,” kata Rahmat Koesnadi.
Selain bantuan tersebut, lanjut dia, diserahkan bantuan tongkat walker, bantuan kewirausahaan untuk penerima manfaat, dan bantuan sembako bagi pemerlu layanan kesejahterana sosial.
“Kami mengharapkan bantuan ini dapat membantu pemerlu layanan kesejahteraan sosial di Denpasar, serta melalui peringatan HKSN dan HDI ini kita eratkan rasa gotong royong, kebersamaan dalam mengatasi berbagai tantangan,” ujarnya.
Peringatan HKSN ke-65 dan HDI tahun ini dilaksanakan Kemensos RI yang terpusat di Kabupaten Klungkung dan pelaksanaan di delapan kabupaten/kota di Bali
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni berbagai penyerahan bantuan bagi pemerlu kesejahteraan sosial, hingga pameran hasil karya pemerlu kesejahteraan sosial.
Sementara itu, Wali Kota Jaya Negara yang berkesempatan berdialog interaktif dengan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menyampaikan Bantuan atensi dalam rangka peringatan HDI (Hari Disabilitas International) dan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional) Tahun 2022 yang telah diterima di Kota Denpasar senilai Rp 1.024.141.500.
Bantuan ini terdiri atas, Atensi 7 orang anak yatim, piatu sebesar Rp 4.200.000, Bantuan Sembako untuk 600 orang penerima, Bantuan aksesibilitas, bantuan wirausaha Rp 255.000.000 untuk 34 orang, Bantuan aksesibilitas Rp 121.396,500 untuk 70 orang penerima
Kemudian, bantuan aksesibilitas Rp 43.545.000 untuk 27 orang. “Terima kasih Ibu Menteri Sosial yang telah menyerahkan bantuan kepada penerima dan pemerlu kesejahteraan sosial di Kota Denpasar, tentuan bantuan ini sangat bermanfaat,” ujar Jaya Negara didampingi Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Kadis Sosial I Gusti Ayu Laksmi Saraswati.
Lebih lanjut Jaya Negara menyampaikan program kesejahteraan sosial yang telah dilakukan di Denpasar melalui Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan Misi yang bersinergi kesejahteraan sosial yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat kota Denpasar melalui peningkatan Kualitas Pelayanan pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat yang berkeadilan. Capaian Sasaran Strategis adalah peningkatan kualitas pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dengan indikator adalah PPKS yang terlayani.
Penanganan/Pelayanan PPKS yaitu Sekolah Program keluarga harapan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem. Inovasi Pojok Kebaikan (Pobia) layanan terpadu satu pintu di Dinas Sosial yang melayani 15 layanan kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik adalah layanan ini terintegrasi dengan SIKSNG (denpasar cemerlang) bagi PPKS dan terpadu dengan 43 desa lurah serta 50 fasilitator desa/lurah. Pengelolaan Data Terpadu kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan capaian 244.131 jiwa dan 67.791 KK. Adapun Capaian UHC sampai dengan Nop 2022 yakni 98,43%.
Di samping itu ada pula program Graha Nawasena yakni rumah harapan bagi Disabilitas untuk produktif, mandiri dan kreatif dengan membentuk KUBE (Kelompok Usaha Bersama) sehingga disabilitas dapat berkarya. Pusat Layanan Disabilitas juga telah membentuk kelas kreatifitas disabilitas serta memadukan dan terintegrasi dengan Graha Nawasena. Unit UPTD PLD Kota Denpasar telah dilengkapi juga dengan Rumah Bantu Dengar, program assesment Disabilitas dan Parenting Group. Layanan Alat bantu Kesehatan serta layanan PPKS bersinergi dengan Pihak Stakeholder engagement sehingga peran serta swasta, lembaga maupun perorangan dapat membantu PPKS terlayani melalui dana TJSL/CSR. (WIR)