BADUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan untuk peternak yang memiliki hewan mati di Badung dan Buleleng, karena tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan dikenakan tindakan pemotongan bersyarat.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo mengenai penanganan PMK, telah ditindaklanjuti oleh Kemenko Marves dan Menteri Pertanian. Kami sudah menyerahkan bantuan kepada peternak di Bali, yang ternaknya sudah dilakukan pemotongan bersyarat. Dengan bantuan yang diberikan Pemerintah sebesar Rp10 juta per ekor,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Nasrullah, di Wantilan Desa Adat Cengkok Desa Baha Kecamatan Mengwi, Rabu (24/8).
Dengan adanya bantuan itu, kata dia, diharapkan agar segera dibelikan ternak untuk mengisi tempat ternak yang kosong. Sehingga usahanya tetap berkelanjutan. Untuk peternak di Kabupaten Badung yang mendapat bantuan ada di Desa Cemagi, Desa Dalung, Desa Baha, Desa Darmasaba, Kelurahan Sempidi. Sedangkan, peternak dari Kabupaten Buleleng, diwakilkan dari Kelurahan Jimbaran.
Selanjutnya, penanganan PMK melalui vaksinasi di Provinsi Bali akan terus dilakukan, dengan harapan Bali menjadi zero. Hal ini juga sebagai upaya mensukseskan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
“Terkait program vaksin ini kami akan terus diberikan, dimana setiap hewan mendapatkan vaksin sebanyak 2 kali. Vaksin pertama dengan vaksin kedua berjarak 1 bulan, disamping melihat perkembangan, jika ada gejala akan di vaksin 6 bulan berikutnya. Tahun ini pemerintah sudah mengalokasikan sekitar 29 juta vaksin kepada hewan yang rentan terhadap penyakit PMK di seluruh provinsi yang terdampak,” ucap Nasrullah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, mengatakan Kabupaten Badung, ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan ini. Dan, sangat ditunggu-tunggu masyarakat khususnya para peternak kita, yang mengalami kerugian akibat terkena pemotongan bersyarat.
“Sebagai salah satu upaya kami di Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mempercepat, sekaligus menekan penyebaran PMK di Provinsi Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, berkat kerja keras bersama, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui satgas penanganan PMK di masing-masing daerah, juga tingginya kesadaran dari masyarakat, akhirnya PMK berhasil dikendalikan dengan baik. Dimana sudah terbukti sampai saat ini tidak ada lagi didengar kasus PMK baru yang muncul hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali.
”Keberhasilan dalam penanganan, pengendalian penyebaran baik Covid-19 maupun PMK, tentu akan berdampak besar bagi kita di Bali yang mengandalkan dari segi sektor pariwisata. Dimana pariwisata di Bali baru saja pulih kembali, terlebih sebentar lagi kita di Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk ikut menciptakan kenyamanan, sekaligus juga menekan dan mengendalikan penyebaran wabah/penyakit. Agar terus kita tingkatkan.
“Terima kasih Kementerian Pertanian dan Satgas Penanganan PMK pusat atas segala bantuan dan perhatian yang begitu besar kepada Bali, dalam upaya pengendalian penyebaran PMK, dapat kita tangani dengan cepat,” terang Kadis Wayan Wijana.
Axara itu, turut dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Darma, Kapolsek Mengwi Kompol Nyoman Darsana, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Baha I Wayan Rusih, tokoh masyarakat setempat. (WIR)