BADUNG – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng puluhan influencer (pemengaruh media sosial) yang merupakan karyawan sejumlah BUMN untuk mempelajari layanan navigasi udara di Airnav Cabang Denpasar, Bali.
“Karyawan BUMN merupakan penggerak utama atau brand ambassador di perusahaannya,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Para pemengaruh yang merupakan karyawan mayoritas milenial dari sejumlah perusahaan BUMN itu melihat langsung operasional layanan navigasi udara, mulai dari pemanduan terhadap pesawat di darat hingga pelayanan terhadap penerbangan lintas udara.
Mereka juga aktif mengorek informasi terkait pengelolaan ruang udara di menara pengatur lalu lintas udara (ATC) yang dikelola Airnav Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Kehadiran pemengaruh tersebut merupakan bagian agenda transformasi digital yang digaungkan Kementerian BUMN dan Airnav Indonesia sebagai salah satu objek yang dipilih untuk mengenalkan proses bisnis pengelola navigasi udara tersebut.
Tidak hanya mengenal seluk beluk petugas di menara pemandu lalu lintas udara, mereka bersama para praktisi komunikasi sejumlah perusahaan BUMN, juga mengikuti lokakarya terkait komunikasi dan optimalisasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital termasuk AI diharapkan memperkuat narasi dan strategi komunikasi yang relevan, cepat, dan memberikan dampak dari kegiatan bisnis seluruh perusahaan BUMN yang memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.
“Jadi sedapat mungkin karyawan didorong untuk dapat memaksimalkan peran internet dan kemajuan teknologi AI untuk membangun dan membentuk persepsi masyarakat melalui kinerja BUMN sehingga menciptakan sebuah citra yang positif,” ujar Arya.
General Manager Airnav Cabang Denpasar Widodo mengharapkan para pemengaruh itu dapat memahami cara kerja navigasi pesawat udara serta dapat membantu melakukan edukasi kepada publik.
“Kami berharap dapat membantu melakukan edukasi kepada publik untuk dapat ikut menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan sesuai dengan peran dan kapasitasnya masing-masing,” ujar Widodo.
Ada pun pelayanan menara pengatur lalu lintas udara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, merupakan salah satu yang tersibuk di Indonesia.
Widodo menambahkan sepanjang April 2025, jumlah penerbangan yang dilayani mencapai hingga 14.437 pergerakan yang mencakup penerbangan domestik, internasional, serta penerbangan lintas negara. (ANT/SB)