Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Warga Jembrana yang Tak Kesampaian Minta Pertolongan Jokowi

JEMBRANA – Ni Komang Ayu Mahayanti menerobos pengawalan pasukan pengaman presiden demi bisa bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat mengunjungi Pasar Umum Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (2/2/2023).

Namun, perempuan 28 tahun itu hanya bisa menyapa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Mahayanti yang menggendong seorang anak itu tak kesampaian berjabat tangan dengan Presiden Jokowi karena membeludaknya warga. Padahal, Mahayanti berniat meminta bantuan presiden untuk biaya operasi anaknya yang mencapai Rp 150 juta.

“Saya sambil gendong anak berusaha untuk mencari Bapak Jokowi, tapi tidak kesampaian,” tutur Mahayanti.

Warga Kecamatan Melaya itu mengatakan, anaknya memiliki penyakit gangguan pertumbuhan pada tulang belakang. Kondisi itu mengakibatkan anaknya sulit untuk berjalan. Lantaran tak bisa berkeluh kesah kepada Jokowi, ia pun menyampaikan masalahnya kepada Menteri Basuki.

“Saya ceritakan semua masalah pada anak saya, kemudian diarahkan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster,” ungkap Mahayanti.

Menurut Mahayanti, Gubernur Koster bersedia membantu biaya pengobatan anaknya yang kini berusia 5 tahun itu. Mahayanti menuturkan suaminya yang hanya seorang sopir truk tidak mampu membiayai pengobatan anak lanangnya itu.

“Bapak Koster juga sudah berjanji membantu pengobatan anak saya dan akan dilakukan di Rumah Sakit Bali Mandara,” kata Mahayani.

“Tadi juga sudah dimintai KTP serta nomor handphone, semoga saja ini benar dibantu. Supaya anak saya bisa sekolah seperti anak seusianya,” imbuhnya.

Mahayanti mengaku sebelumnya sudah sempat membawa berobat anaknya ke Rumah Sakit Umum Negara. Namun, ia diarahkan untuk melakukan operasi di Pulau Jawa. Lantaran keterbatasan biaya, Mahayanti dan suami mengurungkan niatnya.

“Kata dokter jika dilakukan operasi dan tidak di tanggung BPJS nantinya akan dikenakan biaya sekitar Rp 150 juta, jadi saya tidak sanggup,” ujarnya. (iws/gsp/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER