Minggu, Mei 18, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Komunitas HOCA Siap Digitalisasi Aset Budaya dan Kampanye Atasi Sampah di Bali

DENPASAR – Komunitas House of Cartoon mania (HOCA) sebuah organisasi pegiat dan pecinta kartun, siap melakukan digitalisasi pada aset-aset kebudayaan Bali, guna mendukung kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster di bidang pelestarian kebudayaan dan alam Bali.

Founder HOCA Yere Agusto, di Denpasar, Sabtu (17/5/2025) mengatakan, HOCA sebagai komunitas pegiat dan pecinta kartun yang berbasis di Denpasar, Bali, komunitasnya sangat mendukung visi dan misi Gubernur Wayan Koster terutama di bidang pelestarian kebudayaan dan lingkungan.

“Kami secara tidak langsung turut mendukung  bahkan menjalankan kebijakan bapak Gubernur dengan cara kami di komunitas HOCA. Karena kami merasa sejalan dengan kebijakan pelestarian kebudayaan serta isu penanganan sampah dan pelestarian lingkungan seperti yang Bapak sering suarakan,” kata Yere.

Yere menambahkan, pihaknya terus mengembangkan dan mendorong digitalisasi kampanye penanggulangan sampah hingga dokumentasi aset-aset kebudayaan Bali sehingga bisa lebih bisa dilihat generasi muda.

“Contohnya kami terus berupaya mendigitalisasi karya-karya seni, cerita rakyat hingga isi prasasti dan peninggalan sejarah lain di Bali, salah satunya dengan teknologi Virtual Reality (VR) , ” jelasnya.

Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik inisiatif  komunitas House of Cartoon mania (HOCA), organisasi pegiat dan pecinta kartun yang ingin melakukan digitalisasi pada aset-aset kebudayaan Bali. “Saya kira ini sangat bagus untuk mendokumentasikan aset kebudayaan kita yang jumlahnya ribuan,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster mengatakan bahwa dalam tiap-tiap desa adat yang ada di Bali memiliki aset kebudayaannya sendiri yang dijaga secara turun-temurun selama ratusan tahun. ” Ada lebih dari 1700 desa adat di Bali dan masing-masing punya aset budayanya sendiri, belum lagi peninggalan sejarah Bali yang ada di Museum di Belanda,” kata Gubernur, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Arya Soegiartha. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER