BADUNG – Arus lalu lintas (lalin) dari arah Kecamatan Mengwi menuju Abiansemal dialihkan ke jalan alternatif selama dua pekan. Sebab Jalan Raya Darmasaba, tepatnya di Banjar Peninjoan Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, jebol sejak beberapa hari lalu.
Kamis (2/3/2023), sejumlah pengendara sepeda motor mencoba menerobos papan imbauan putar balik di simpang empat Banjar Bucu Darmasaba. Padahal di sana sudah dipasang arahan mencari jalur alternatif karena ada perbaikan.
Alhasil, sejumlah pengendara yang terlanjur sampai di lokasi proyek terpaksa putar balik. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung baru memulai proses perbaikannya pada Kamis (2/3/2023).
Dinas terkait harus memperbaiki gorong-gorong di bawah jalan itu, sehingga butuh waktu dua pekan untuk selesai. Praktis arus lalin dialihkan selama dua pekan.
Para pengendara diminta mencari jalur alternatif. Menurut Kepala Lingkungan Banjar Peninjoan Darmasaba I Wayan Candra, jalan alternatif menuju Denpasar maupun Abiansemal dapat dilalui di simpang empat Banjar Bucu, Desa Darmasaba.
“Petugas kepolisian sudah memasang rambu di sana. Jadi ke utara bisa tembus ke Abiansemal lewat Desa Sibang, kemudian ke selatan tembus ke Denpasar melalui Desa Peguyangan Kaja. Rambu lalin juga jelas sehingga tidak sulit,” jelas Wayan Candra.
Terkait jalan, Wayan Candra mengakui gorong-gorong di bawah badan jalan usianya sangat tua. Diperkirakan sudah ada sejak 1940-an.
Karena konstruksi tidak kuat menahan beban, badan jalan turut amblas sehingga menimbulkan gelombang. “Kami sempat pasang bambu supaya jalan dilalui setengah saja. Kami takut kalau dipaksa dilintasi, bisa jebol. Orang bisa nyemplung itu ya lumayan dalam,” jelas Candra.
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba menjelaskan saat ini tim tengah mengeruk saluran irigasi yang jebol untuk dibuatkan jalan air baru. Nantinya bagian Sumber Daya Air (SDA) PUPR Badung yang mengerjakan itu sampai tuntas.
Setelah bagian SDA tuntas, pekerjaan selanjutnya ditangani bagian Bina Marga PUPR Badung. “Pekerjaan ini butuh waktu dua pekan. Perbaikan gorong-gorong yang jebol dulu, setelah itu baru kami aspal. Sementara kami tutup jalannya karena putus,” sebut Surya Suamba.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung Ngurah Suardika menambahkan jika pengerjaan gorong-gorong selesai, barulah dilanjutkan dengan pengerjaan agregat dan pengaspalan. “Ya aspal itu tidak lama. Sekarang kami tinggal lihat berapa tinggi permukaan setelah saluran irigasi selesai diperbaiki,” pungkas Suardika. (nor/has/dtc)