TABANAN – Ni Ketut Rapiyeg (83), seorang wanita lanjut usia (lansia), ditemukan tewas di aliran irigasi Subak Belumbang, Banjar Dinas Belumbang Kelod, Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (20/11/2024) pagi. Jasad Rapiyeg yang merupakan warga Banjar Dinas Langan, Desa Belumbang, itu penuh luka.
“Sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas II Kerambitan,” ungkap Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata, Rabu.
Berata membeberkan sebelumnya seorang warga melihat Rapiyeg berjalan melewati gang rumah warga setempat, Ni Wayan Temen (71), untuk mandi di aliran irigasi pukul 06.30 Wita. Warga tersebut saat itu hendak membuang air bekas memasak.
Tak jadi membuang sisa air, dia lantas mendengar ada suara benda jatuh ke aliran irigasi subak. Saat dilihat, ternyata hanya ada pakaian korban tanpa ada pemiliknya.
“Warga tersebut sempat mencari korban, tapi tidak ditemukan. Ia lantas memberitahu keponakannya untuk mencari korban,” jelas Berata.
Keponakan korban, Putu Kariasa (55), bersama saksi-saksi lainnya lantas mencari korban. Mereka lantas menemukan Rapiyeg sudah dalam keadaan meninggal dunia di saluran irigasi dengan posisi tertelungkup.
Menurut keterangan keluarga, korban memang biasa mandi di saluran irigasi subak tersebut. Warga setempat sering mengingatkan kepada Rapiyeg agar mandi di rumah. Sebab, aliran irigasi sewaktu-sewaktu bisa mendadak deras, apalagi ketika hujan melanda.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Rapiyeg, terlihat bengkak pada kepala kiri, dahi kanan luka lecet, dan hidung luka lecet. Begitu juga bahu kanan dan kiri lecet, siku kiri memar, tangan kiri dan kanan luka terbuka, serta lutut kanan dan kiri luka lecet.
“Diduga korban terpeleset pada saat mandi dan terjatuh hingga terbawa arus air dan tenggelam di irigasi tersebut,” beber Berata. (dtc/sb)
