NUSA DUA – Sebanyak lima UMKM binaan PLN (Persero), memamerkan produk unggulannya, dalam kegiatan Future SMEs Village, yang merupakan rangkaian acara KTT G20, di Bali Collection, Nusa Dua, beberapa waktu lalu.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana, Senin (14/11) menjelaskan, melalui pertemuan delegasi negara G20 dalam Future SMEs Village yang berlangsung hingga 19 November 2022 ini, membuka kesempatan bagi PLN yang tak hanya mempertunjukkan komitmen terhadap transisi energi melalui showcasing infrastruktur kendaraan listrik. Dan juga, memberikan dukungan akses pasar bagi pelaku UMKM untuk naik kelas.
“Ajang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menampilkan produk-produk terbaik PLN dan UMKM binaan terpili, agar terbuka kesempatan terhadap pasar yang lebih luas,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, para delegasi dari negara G20 disajikan berbagai showcase produk lokal Indonesia antara lain fashion dan craft. Serta sajian kuliner khas nusantara yang juga ikut ditampilkan oleh UMKM binaan PLN.
“Ini menjadi salah satu langkah PLN untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia ke pasar internasional,” ucapnya.
Lima UMKM binaan terpilih kali ini menampilkan beberapa produk unggulan antara lain baju tenun dan endek khas Bali serta jaket dengan keunikan motif yang mengusung nilai budaya Indonesia. Selain itu, terdapat produk tas anyaman dari pandan, juga kopi dan madu unggulan produksi lokal Bali.
Seluruh binaan yang turut memamerkan produk dalam kegiatan ini juga tergabung dalam Rumah BUMN Denpasar.
Disisi lain, Pengelola Rumah BUMN, Widi menjelaskan bahwa, untuk mengikuti kegiatan ini, dirinya bersama tim dari PLN melakukan kurasi terhadap produk-produk yang menjadi binaan di Rumah BUMN Denpasar.
“Produk yang terpilih dipastikan merupakan produksi sendiri dan telah memiliki brand sendiri. Contohnya seperti, produk makanan yang diikutkan harus memiliki kelengkapan perizinan dan kualitas yang baik dengan grade A,” ungkapnya.
Dia mengpresiasi kepada PLN, atas kesempatan yang diberikan untuk mengenalkan produk-produk Rumah BUMN kepada pasar luar. Sehingga, pengembangan jaringan UMKM tak hanya berhenti di tingkat lokal saja namun meningkat ke pasar nasional bahkan internasional.
Saat ini, Rumah BUMN Denpasar mengelola tak kurang dari 900 UMKM, dan ini menjadi tantangan bagi PLN dan pengelola untuk mengembangkan kapasitas UMKM menjadi lebih modern, mampu memanfaatkan teknologi digital, serta dapat dikenal di pasar global.
Sebelumnya, acara Side Event G20 : Future SMEs Village pada Jumat (10/11) lalu itu dibuka Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dalam sambutannya, Teten mengatakan Presidensi G20 dapat menjadi momentum bagi Koperasi dan UKM, agar dapat beradaptasi dengan isu-isu strategis seperti usaha berkelanjutan di tengah pandemi, tranformasi digital, serta model bisnis yang mengadopsi transisi produksi ke arah yang ramah lingkungan dengan pemanfaatan energi terbarukan.
“Kita harus mendorong UMKM dapat masuk ke pasar global sehingga tugas tak hanya terbatas mengkurasi produk tapi juga mengembangkan produk dan kapasitas usaha mereka,” ucap Teten.
Ditambahkan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana bahwa, dalam kegiatan itu juga menampilkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai bentuk kesiapan kami dalam mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.(WIR)