Sabtu, Januari 4, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masyarakat Kecewa Bus Trans Metro Dewata Tak Beroperasi Lagi

DENPASAR – Sejumlah masyarakat kecewa dengan penghentian operasional bus Trans Metro Dewata (TMD) per 1 Januari 2024. Kekecewaan itu salah satunya diungkapkan warga asal Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Badung, Surya.

Pria berusia 54 tahun itu kecewa dengan penghentian operasional TMD lantaran selalu menumpangi bus itu untuk berangkat bekerja. Terlebih, ongkos naik bus TMD murah.

“Kalau sekarang ya masyarakat tambah susah karena kendaraan lain kan mahal, jadi kami kerja ke mana ya susah,” kata Surya saat ditemui di Terminal Ubung, Denpasar, Rabu (1/1/2025).

Surya merasa dimudahkan mobilitasnya saat bekerja jika menggunakan bus TMD. Selain itu, bus TMD juga meminimalisasi pengeluaran hariannya.

“Saya kan orang bangunan. Kalau dari sini (Terminal Ubung) kadang ke Renon, Kuta, itu kan ongkos murah sekali pulang pergi. Kalau sekarang pakai online bisa Rp 100 ribu,” keluh Surya.

Surya berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali secepatnya mencari pengganti bus TMD atau dioperasikan kembali. Sebab, Surya terpaksa menggunakan taksi online jika tak ada bus TMD.

“(Sekarang) alternatifnya Gojek mau nggak mau. Kalau nggak (mau pakai transportasi online), ya nggak kerja,” ungkap Surya.

Selain itu, sejumlah calon penumpang tidak mengetahui operasional bus TMD berhenti sejak hari pertama di 2025. Beberapa warga sudah telanjur menunggu kedatangan bus itu di Terminal Ubung.

Pantauan detikBali di Terminal Ubung, puluhan bus TMD berjajar rapi. Beberapa kali petugas keamanan memberikan informasi ketika ada masyarakat yang hendak menaiki bus itu.

Adi Santika Jaya (30) adalah salah satu penumpang yang menunggu kedatangan TMD di Terminal Ubung. Adi berencana mengajak istri dan anaknya berlibur ke Monkey Forest menggunakan bus TMD.

“Kami sudah set waktu jauh-jauh hari, kami nggak tahu informasi ini sih, jadi kami harus mengubah jadwal,” ucap Adi.

Adi dan keluarganya memilih menumpangi TMD karena dinilai praktis, murah, nyaman, dan ramah anak-anak. “Sudah lumayan sering (naik), sebulan ada empat kali,” tuturnya.

Adi lantas kebingungan setelah bus TMD tak lagi beroperasi. Pasalnya, tidak ada alternatif transportasi publik yang sama dengan TMD, apalagi dari segi harga.

“Secepatnya saya harap bisa lebih cepat beroperasi agar mempermudah masyarakat terutama kami yang keluarga-keluarga, rumah tangga, kan lumayan tuh,” harap Adi.

Diberitakan sebelumnya, bus TMD resmi pamit beroperasi di Bali. Pernyataan itu disampaikan melalui unggahan Instagram @transmetrodewata pada Rabu (1/1/2025).

“Mulai 1 Januari 2025, layanan Trans Metro Dewata secara resmi akan berhenti beroperasi,” demikian bunyi unggahan @transmetrodewata di Instagram.

Unggahan itu kemudian menjelaskan, selama beroperasi, Trans Metro Dewata telah menjadi salah satu pilihan transportasi publik yang mendukung mobilitas masyarakat Bali, terutama di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).

Keputusan tersebut tentu mengejutkan banyak pihak. Terutama bagi masyarakat yang mengandalkan bus Trans Metro Dewata untuk aktivitas sehari-hari.

“Bagi banyak orang, Trans Metro Dewata bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga bagian dari usaha mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan mengurangi kemacetan di Bali,” lanjut unggahan tersebut.

Di akhir caption unggahan tersebut, masyarakat diajak untuk menandatangani petisi untuk mengembalikan bus Trans Metro Dewata. Dalam petisi yang diunggah melalui situs Change.org, sudah ditandatangani sebanyak 4.138 warganet per 1 Januari 2025 dari target berikutnya sebanyak 5.000.

“Melalui petisi ini, kami para pengguna layanan transportasi publik, dalam hal ini bus Trans Metro Dewata amat sangat keberatan jika pada tahun 2025 operasional bus Trans Metro Dewata dihentikan,” kata Inisiator petisi, Dyah Rooslina, di kutip dari situs Change.org, Minggu (29/12/2024).

Dalam petisinya, Dyah menganggap transportasi publik TMD masih dibutuhkan masyarakat di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Terutama, bagi warga yang tidak memiliki motor atau mobil pribadi. (dtc/sb)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER