DENPASAR – Mencerdaskan anak bangsa secara holistik, menjadi tekad wanita bernama Denok Suci Wahyuningrum SS SPd ini, untuk bisa berkontribusi kepada generasi muda, orang lain dan bangsa Indonesia melalui profesinya yang saat ini menjadi seorang guru di SD Tunas Daud Denpasar.
Lahir di Kota Malang, Jawa Timur, 43 tahun silam (10 Januari 1979), membuat Denok Suci Wahyuningrum sangat cinta dengan profesinya saat ini. Karena, dengan menjadi guru, dapat membantu anak didik mengembangkan kompetensinya. Bukan hanya pengetahuan kognitif dan afektif dengan teori pelajaran. Namun juga pelajaran dan nilai-nilai kehidupan.
“Setidaknya, dengan kompetensi saya. Bisa memberikan kontribusi untuk membantu mencerdaskan anak bangsa secara holistik ( kepandaian dan karakter),” kata Denok Suci Wahyuningrum yang hobi bernyanyi dan mendengar musik ini.
Dengan kompetensi yang dimilikinya saat ini, menjadi kepuasan dirinya apabila bisa mengantarkan anak didiknya, meraih mimpi-mimpi. Dan memiliki karakter leadership yg bisa dihandalkan.
Namun, dalam menjalankan profesinya sebagai guru, banyak tantangan yang dihadapi, baik itu tantangan dari luar dan dari dalam. “Tantangan dari luar, adanya ketidaksinergian dengan orang tua. Dan tantangan dari dalam seperti kurang disupport dari atasan terkait inovasi-inovasi yang ingin dikembangkan,” ucapnya.
Sehingga untuk bisa lolos menghadapi tantangan itu, wanita yang beralamat di Jalan Nuansa Kori Barat V No. 9 Denpasar ini, memiliki motto dan kiat sukses, agar menjadi pribadi yang kuat, hebat, bermanfaat dan menjadi berkat.
Sehingga, harapan Denok Suci Wahyuningrum kepada masyarakat dan generasi muda, agar alangkah baiknya bila kehadiran kita bisa menjadi jawaban bagi orang lain, bukan hanya sebagai “dekorasi” yang hanya bisa dilihatx tapi tidak memberi manfaat yang berarti. (tim)
 Latar Belakang Pendidikan dan Almamater:
- D2 Akuntansi Perhotelan PPLP Dhyanapura (1999)
- S1 Sastra Inggris Universitas Udayana (2006)
- S1 PGSD Universitas Terbuka (2020)
