NUSA DUA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno menilai, Pulau Bali bisa menjadi episentrum pembangunan desa wisata di seluruh Indonesia.
“Bali bisa menjadi center of excellent dalam pengelolaan desa wisata,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, saat menjadi pembicara kehormatan dalam acara Seminar Working Group bertema “Building World-Class Green and Sustainable Tourism Village for Bali’s Recovery and Transformation through Social Innovation” di Hotel Merusaka, ITDC, Nusa Dua, Badung, Jumat (23/9).
Pihaknya mengapresiasi kerja keras banyak pihak untuk membangun desa wisata di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Selain itu, keberadaan desa wisata juga diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan hingga 30%. Karena l, desa wisata akan menjadi daya tarik sendiri terutama bagi wisatawan mancanegara.
“Untuk itu kita butuh kolaborasi banyak pihak seperti dari private sector, NGO, masyarakat hingga Bappenas,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, yang mengatakan saat ini hanya Bali yang sudah membagi-bagi basis desa wisata sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah. Bahkan hal tersebut sudah terorganisir dengan baik.
Lebih lanjut dikatakan, Kemenparekraf akan membangun setidaknya 7.500 desa wisata ke depan di seluruh Indonesia, dan Bali akan menjadi benchmark-nya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Prof Tjok Oka Sukawati saat menjadi narasumber pada acar serupa mengatakan, Pembangunan Desa Wisata bukanlah pembangunan yang instan, memerlukan waktu hingga puluhan tahun, bahkan Ubud sendiri membutuhkan waktu sampai seratus tahun.
Karena hal itu harus dibarengi dengan pembangunan SDM masyarakat Desa itu sendiri. “SDM masyarakat yang terbangun akan membantu mempertahankan keberadaan desa wisata itu sendiri. Desa yang bersih dan asri yang dijaga oleh masyarakat desanya akan menarik wisatawan untuk datang. Jadi bangun dulu SDMnya,” tegas Wagub Cok Ace yang juga praktisi pariwisata ini.
Lebih lanjut dikatakan Wagub Cok Ace, jika skema pembangunan pariwisata termasuk desa wisata itu sendiri sudah dibagi berdasarkan karakteristik wilayahnya. Untuk di Bali bagian utara akan dibangun pariwisata konservasi, Bali Barat pariwisata pertanian sedangkan Bali bagian timur pariwisata spiritual.
“Jadi kita sudah ada konsep yang berdasarkan konsep Dewata Nawa Sanga,” imbuhnya. (WIR)