JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengendus illegal logging atau pembalakan liar sebagai penyebab banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini disampaikan saat dirinya meninjau langsung lokasi bencana.
“Tapi kalau ada galodo ini, banjir bandang, ada 2 kemungkinan. Mungkin karena ada illegal logging di atas,” kata Basuki, dikutip detikcom dari keterangan Humas Kementerian PUPR Selasa (12/3/2024).
Menurut Basuki kondisi hutan di Sumatera Barat cenderung baik dibandingkan wilayah lain. Ia juga menyebut hutan di Sumatera Barat dalam kondisi hijau.
“Saya curiga juga, sebetulnya hutan di Sumatera Barat kan lebih baik dibanding tempat lain. Kita lihat masih hijau semua. Sebetulnya kalau belum ada banjir airnya juga bening. Saya lihat di Bendungan Sawah Laweh airnya waktu itu bening. Pasti kan sebenarnya masih baik,” bebernya.
Selain pembalakan liar, Basuki juga menyebut faktor alam menjadi penyebabnya. Ia menyatakan curah hujan di daerah itu berada di atas level ekstrem.
Basuki yang merujuk BMKG mengatakan, curah hujan dikatakan ekstrem jika mencapai lebih dari 150 mm per hari. Sementara di lokasi bencana, curah hujan tercatat hingga 400 mm per hari.
“Atau karena curah hujan yang ekstrem. Curah hujan ekstrem itu kalo BMKG lebih dari 150 mm per hari, itu sudah ekstrem,” sebutnya.
Adapun dari 12 kabupaten di Sumatera Barat yang terdampak banjir, 5 di antaranya dalam kondisi parah. Salah satunya adalah di Kabupaten Pesisir Selatan. (*/dtc/sb)