Rabu, Desember 4, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

OJK Bali-Nusra Edukasi Pelaku UMKM Dan Pelajar Desa Wisata Cemagi

BADUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), memberikan edukasi keuangan, kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pelajar di Desa Wisata Cemagi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan, pengelolaan keuangan pribadi, pengembangan usaha serta waspada kejahatan di sektor jasa keuangan kepada masyarakat di Desa Wisata Cemangi,” kata Kepala OJK Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu, Jumat (27/10/2023).

Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan penggunaan produk sektor jasa keuangan di kalangan pelaku UMKM dan masyarakat di Desa Wisata Cemangi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.

Desa Cemagi diresmikan menjadi Desa Wisata pada 18 Desember 2022 dengan potensi wisata Pantai Mengening dan Pura Gede Luhur Batu Ngaus di atas batu karang. Di lokasi pesisir pantai terdapat 17 pelaku UMKM yang membutuhkan penguatan permodalan dalam pengembangan usahanya.

Dalam acara itu, juga dilakukan penyerahan secara simbolis Kredit Mesari (Membangun Masyarakat Bali) dari PT BPD Bali kepada dua orang perwakilan UMKM yang bergerak di bidang perdagangan dengan total Rp10 juta.

“Program ini merupakan Generic Model Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR). Penerima kredit merupakan calon debitur yang direkomendasikan BUMDes Metu Sedana melalui KUR channeling PT BPD Bali dari Program TPAKD Pusaka Badung (Pemberdayaan Usaha Krama BUMDes Kabupaten Badung,” jelasnya.

Selain itu, dilakukan pula pembukaan dan top up rekening Simpanan Pelajar (SimPel) kepada total 20 siswa dari SD 2 Cemagi dengan total dana Rp2,5 juta dan 20 siswa SMP Negeri 7 Mengwi dengan total dana Rp2,5 juta, PT BPD Bali juga memberikan dua tempat sampah sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

Pengembangan ekosistem keuangan inklusif di desa wisata ini diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan akses produk atau layanan jasa keuangan serta kepemilikan rekening tabungan bagi masyarakat di wilayah perdesaan. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER