KLUNGKUNG – Peringatan hari Puputan Klungkung Ke-115 dan HUT ke-31 Kota Semarapura tahun 2023 diwarnai dengan berbagai pertunjukan dan hiburan. Salah satu hal yang menarik para pandai besi yang tergabung dalam Pasikian Prapen turut memeriahkan acara tersebut.
Bertempat di halaman Kantor Dinas Kebudayaan Klungkung mereka mendemontrasikan proses pembuatan senjata. Dalam kesempatannya Bupati Suwirta yang didampingi Wakil Bupati, Made Kasta dan Penglingsir Puri Klungkung, Ida Dalam Semaraputra meninjau proses pembuatan senjata itu.
Pande Nyoman Budiarta mengatakan, kami hadir di Semarapura Festival ini, untuk menunjukan ke masyarakat tentang proses pembuatan senjata. “Dan kepada Bupati Suwirta selaku orang yang dihormati kami akan persembahkan senjata berupa Keris”, ujar Ketua Pasikian Prapen.
Diketahui pada masa lampau keris merupakan senjata utama bagi masyarakat hingga Raja-Raja, termasuk Raja Klungkung dalam berperang menghadapi penjajah. Namun, seiring berjalanya waktu keris kini selain menjadi senjata tetapi menjadi simbol yang memiliki nilai serta filosofi bagi pemiliknya.
Untuk Bupati Suwirta dibuatkan keris liuk lima (5) sesusi ukuran kedua jempol tangan Bupati. “Hari ini kami mulai akan melakukan pembuatan keris untuk Bupati Suwirta dan diupayakan selesai saat penutupan Semarapura Festival 2023,” terang Pande Budiarta.
Dengan bertelanjang dada dan memakai kain berwarna merah di Kepala, para Pande Keris ini langsung menempa besi untuk dijadikan keris. Bara api membuat mereka sangat bersemangat untuk menghasilkan mahakarya yang bermakna sebagai sebuah pusaka.
Pembuatan keris ditandai dengan prosesi menempa material awal besi, yang dilakukan langsung Bupati Suwirta dan Ida Dalem Semara Putra.
Mereka menempa bara besi yang sangat panas sebanyak sembilan (9) kali gemblengan. “9 kali tempaan memiliki makna sebagai kekuatan dari 9 penjuru mata angin, yang menentukan kekuatan keris yang dibuat,” ungkap Pande Budiarta.
Selain untuk Bupati Suwirta, Kata Ketua Pasikian Prapen Pande Besi, untuk Penglingsir Puri Klungkung sebagai tokoh Kerajaan Klungkung juga dibuatkan Keris. “Untuk Puri Klungkung akan dibuat lebih mengkhusus, karena akan dibuat duplikat pajenengan (pusaka) Puri Klungkung,” terang Budiarta.
Peringatan HUT Puputan Klungkung dan HUT Kota Semarapura juga dimeriahkan dengan pementasan Drama Perang Puputan Klungkung yang dibawakan oleh siswa-siswi SMA 2 Semarapura.
Dalam drama ini dikisahkan terjadinya perang bersejarah pada 28 April 1908. Dimana saat itu Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe memimpin 3.000 orang pasukannya untuk perang melawan penjajah Belanda. (009)